MEDAN – Dukungan terhadap pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus terus mengalir. Kali ini, dukungan tersebut dinyatakan Garasi Djoss, yang berisikan anak muda kreatif dan inovatif.
Dukungan ini bertambah dan bersatu dengan barisan relawan Djarot-Sihar (DJOSS) lainnya. Setelah sebelumnya dukungan juga dinyatakan salah satu kandidat calon Gubernur Sumut, JR Saragih, yang mengajak relawan dan pendukungnya menyatukan barisan bersama mendukung paslon yang mengusung tagline ‘Semua Urusan Mudah dan Transparan’ itu.
“Garasi Djoss ini merupakan sebuah gerakan yang dilakukan secara masif oleh masyarakat Sumut dari berbagai elemen, berbagai latar belakang profesi yang peduli dan mendukung perubahan untuk Sumut ini,” ungkap Pencetus Gerakan Garasi Djoss, Yustinus, di Medan, Selasa (10/4/2018).
Didampingi Manajer Kreatif, Bima, Yustinus mengatakan, dibentuknya Garasi Djoss ini sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap paslon nomor urut dua itu. “Selama ini kami hanya sebagai penonton. Pilgub Sumut kali ini, kami ingin bergerak dan menjadi bagian dari perubahan. Kami melihat dari dua paslon Pilgub Sumut ini, harapan perubahan untuk Sumut itu ada pada pasangan DJOSS. Inilah pergerakan kami untuk membantu mewujudkan Sumut mandiri, maju, dan berkembang,” jelasnya.
Yustinus menjelaskan, konsep yang diusung Garasi Djoss ini, memfokuskan pada kaum muda akan kepedulian terhadap nasib provinsi ini ke depan. Diakui Yustinus, peran aktif kaum muda masih sangat rendah dalam menentukan kepala daerah, menjadi lumbung golput dalam setiap pelaksanaan pesta demokrasi. “Konsep Garasi Djoss mengajak kaum muda untuk berpartisipasi dalam Pilkada serentak ini untuk meminimalisir angka golput. Di sini kami menekankan, sangat diperlukan kepedulian anak-anak muda untuk menggunakan hak suaranya,” jelasnya.
Ia menyebutkan, Garasi Djoss saat ini sudah terbentuk dan tersebar di 22 kafe/warung kopi tempat tongkrongan anak muda di kabupaten/ kota se-Sumut. Antara lain, Medan, Deliserdang, Binjai, Langkat, Karo, Tebingtinggi, Sibolga, Nias dan lainnya. Di 22 kafe tersebut, pihaknya menawarkan bagi pengunjung untuk membeli makanan, berupa nasi goreng yang dibentuk kreatif berbentuk angka dua.
Pilihan angka dua tersebut, sesuai dengan nomor yang disematkan kepada DJOSS di Pilkada Serentak 2018 ini. “Tersedia nasi goreng DJOSS di 22 titik Garasi Djoss tersebut, kami bekerja sama dengan pemilik kafe. Pengunjung hanya cukup membayar Rp 2.000 saja untuk membeli nasi goreng yang dibentuk angka dua itu. Kami juga menjual merchandise hasil karya anak muda Sumut,” sebutnya.
Soal dana, Yustinus menegaskan, anggaran untuk subsidi 22 titik Garasi Djoss tersebut, pihaknya mengumpulkan dana secara kolektif. “Dana kami dapat dari sumbangan para relawan Garasi Djoss. Semua ini kami kelola secara mandiri, tanpa ada bantuan dari partai maupun paslon yang kami dukung,” pungkasnya. (bcl comm)