Untung Presiden Kita Jokowi

  • Whatsapp

Oleh:
Rudi S Kamri

Mari kita bayangkan apa yang terjadi saat negeri ini diterjang pandemi Covid-19, Presiden Indonesia bukan Jokowi?

Kalau kita flash-back dan berandai-andai, apa yang terjadi kalau Presiden Jokowi waktu itu memilih skema ‘total lockdown’ untuk penanganan penyebaran covid-19? Yang terjadi ekonomi akan terhenti total dan keuangan negara akan berdarah-darah hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Dengan data yang amburadul bagaimana skema bantuan sosial akan dilaksanakan? Yang terjadi adalah “chaos” karena banyak rakyat kelaparan. Dan akhirnya kita juga tahu skema “lockdown” ternyata adalah jebakan betmen yang sengaja diumpan kelompok sesat untuk menjerumuskan Presiden Jokowi. Sekali lagi, untung Pak Jokowi mempunyai keteguhan sikap yang luar biasa.

Dalam kondisi kepatuhan dan disiplin masyarakat yang rendah karena sebagian masyarakat punya penyakit bandel kronis. Dalam kondisi demokrasi bebas yang terkadang lepas kendali. Dalam kondisi dunia memasuki zaman now dimana media sosial yang mendominasi tata kehidupan masyarakat. Menghadapi semua itu diperlukan ketenangan dan kesabaran seorang Pemimpin Negara. Sosok pemimpin yang cermat berhitung dan tidak grusa-grusu serta mempertimbangkan semua aspek secara komprehensif dan integratif. Dan itu kekuatan utama dari seorang Jokowi.

Dunia pun secara obyektif mengakui, skema dan sistem program bantuan sosial, program Kartu PraKerja dan beberapa skema program ekonomi untuk masyarakat terdampak covid-19 seperti keringanan dan relaksasi pajak dan cicilan kredit serta yang lain, merupakan program terbaik yang dilakukan oleh Pemerintah kepada rakyatnya.

Di sisi lain, salah satu hikmah dengan adanya pandemi virus corona ini, Presiden Jokowi bisa dengan mudah melihat siapa pembantu Presiden yang layak dipertahankan dan mana yang harus segera diganti. Presiden juga bisa menilai kapabilitas para menteri dengan parameter dan indikator yang lebih jelas dan obyektif.

Lepas dari sebagian Tim Kerja Presiden yang layak dievalusi, namun kita tetap wajib bersyukur Presiden kita adalah Jokowi. Beliau tipikal badak yang tidak peduli dengan rongrongan dan kritikan. Beliau bukan orang yang reaktif dan emosional. Tindakannya lumayan terukur dan berani melakukan improvisasi dan inovasi tapi tetap disesuaikan dengan kondisi.

Di sisi lain kita juga wajib bersyukur Wakil Presiden juga KH Ma’ruf Amin. Kapasitas beliau yang memberi dukungan moril dan rohani cukup pas untuk kondisi darurat yang kita hadapi sekarang. Seandainya Wapres kita adalah “Wapres Beragenda” sudah pasti negeri ini akan semakin babak belur. Alhamdulillah puji Tuhan Wapres kita saat ini bukan tipikal yang asal cepat tapi suka main tabrak. Dan sosok Wapres seperti ini ini sudah pasti akan mengganggu irama kerja dari Presiden Jokowi yang juga cepat tapi penuh perhitungan cermat.

Saat ini kondisi negeri ini secara berangsur, tahap demi tahap mulai bangkit kembali. Ekonomi mulai menggeliat, masyarakat mulai bergerak dan situasi kedaruratan mulai menghilang. Meskipun pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda berhenti, namun Pemerintah dan masyarakat secara umum mulai lebih rasional dalam menghadapinya. Tata kenormalan baru dihadapi masyarakat dengan optimisme dan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Indonesia terbukti survive saat diterpa badai dasyat. Dan itu harus kita syukuri Presiden kita adalah Jokowi.

Terimakasih Tuhan,
Tuhan begitu sayang Indonesia. Karena di saat darurat, kita diberikan seorang pemimpin yang kuat. Di saat cobaan dan ujian datang bergelombang, kita dipimpin oleh seorang figur yang tenang, sehingga kita tidak tumbang.

Terimakasih Pak Jokowi,
Telah dengan sabar dan tawadhu menjadi pemimpin kami. Semoga selalu sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan.

Salam SATU Indonesia
21062020

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait