SURABAYA, beritalima.com | Gerakan moral berbasis budaya menjadi penting untuk mengembalikan kejayaan nusantara. Sehingga mampu membangkitkan semangat kemerdekaan. Karenanya ada Gerakan kembali Ke Nusantara (GKKN).
Hal itu inisiatif calon Wali Kota Surabaya Untung Suropati yang mengaungkan gerakan tersebut bersama teman-temannya di Lemhanas pada 2018. Terdapat sejumlah poin utama dalam gerakan tersebut.
Gerakan berbasis budaya dipilihnya lantaran berdasar data Lemhanas bahwa sosial budaya (sosbud) berstatus warna kuning artinya waspada. Karenanya dia ingin mengembalikan kondisi itu lebih baik lagi.
“Gerakan Kembali Ke Nusantara itu ada sembilan jalan agar kita kembali menjadi bangsa besar atau negara adidaya,” kata Untung Suropati di Podcast Berita Lima, Jumat (17/7).
Impian itu berkaca pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majaphit yang bisa mencapai status tersebut. Mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut/Dispenal itu meyakini Indonesia mampu menggapainya kembali.
“Kita sebagai bangsa yang secara historis maupun genealogi adalah pewaris dan penerus DNA mereka. Tentu harus lebih dari itu,” tutur Untung.
Maka itu, jika dirinya terpilih memimpin Kota Surabaya akan mendorong visi besar tersebut dengan pendekatan budaya yang telah diwariskan para leluhur bangsa.
“Visi saya membangun Surabaya menjadi episentrum kebangkitan nusantara. Karena itu pendekatnya dari aspek budaya, Surabaya menjadi kota budaya dengan ludruk, wayang orang, wayang kulit akan kembali kita hidupkan,” imbuhnya.
Cak Suro sapaan akrabnya akan fokus membangun sarana dan prasarana budaya untuk menunjang berbagai aktivitas kebudayaan. Sehingga terus berkembang dan diwariskan ke genarasi berikutnya.
“Kita gairahkan (budaya) dengan cara akan lebih menyiapkan sarana dan prasarana. Untuk itu yang sudah mungkin kita perbaiki, kalau belum ada kita bangun,” ungkapnya.
Untung menambahkan visi besar itu bisa tercapai jika didukung dengan partisipasi masyarakat. Karenanya masyarakat diimbau pada Pilkada serentak 2020 bisa menggunakan hak suaranya.
“Saya imbau pada hari H, warga berduyun-duyun memberikan hak suaranya agar terpilih seorang calon wali kota yang bisa membawa Surabaya ke arah lebih baik dan maju,” tandasnya.
Adapun sembilan poin dalam Gerakan Kembali Ke Nusantara (GKKN) antara lain kembali ke kesejatian Pancasila. Selain itu, kembali ke jati diri sebagai generasi penerus bangsa Nusantara yang memiliki kesadaran dan menjaga kelestarian warisan budaya adiluhung Nusantara.
Serta kembali ke karakter dan tradisi sesuai cetak biru bangsa Nusantara sebagai ‘trendsetter’ sekaligus ‘normsetter’ dunia, bukan sekadar pembebek atau pengikut bangsa mancanegara.
Kembali ke nusantara artinya kembali ke autentisitas mind-set atau paradigma berpikir sebagai bangsa berperadaban tinggi yang memiliki pemikiran besar dan imajinasi melampaui batas. (rr)