JAILOLO, beritalima.com – Upacara Adat yang sakral seperti Kololi Jiko (Menyitari Teluk) dan ritual Berziarah, dalam rangka meramaikan HUT Kerajaan Jailolo ke-13, seiring sekaligus dengan pelantikan sejumlah perangkat adat kesultanan Jailolo. Misalnya, Mahimo (di tuakan) kadaton kerajaan Jailolo.
Berdasarkan amatan beritalima.com di lokasi, upacara menggunakan puluhan perahu kora – kora pada Sabtu (24/9), yang dilakukan dengan mengitari Pulau Babua sebanyak tiga kali dengan iring-iringan kapal hias diiringi dengan tabuhan irama musik tradisional dan doa yang dipimpin Sultan Jailolo diwakili Jogugu kesultan Jailolo Hairudin Saifudin.
Setelah mengitari pulau babua, kemudian menghampiri tanjung naga tepat di Desa Mutui, sambil berlalu menuju keramat koma tepat di muara desa Tuada untuk berziarah.
Tulilamo (sekretaris) kesultanan jailolo Awat Lolori ketika di konfirmasi tepat di kedaton Kesultanan Jailolo usai kegiatan menjelaskan, pagelaran kololi jiko (Menyitari teluk) sebagai bentuk rasa syukur kepada para leluhur yang berada di seputaran teluk jailolo.
“Acara kololi jiko ini sudah menjadi budaya di kesultanan jailolo, ini bentuk penghormatan sultan jailolo Hi, Abdullah Syah terhadap para leluhur,”jelasnya.
Selain itu, menurut awat, memyitari teluk jailolo tersebut disertakan dengan ritual berziarah di sejumlah keramat yang terletak di dasar laut tersebut.
“Kololi jiko itu juga sekaligus menabur daun pandan di beberapa kuburan didasar laut yang dikeramatkan oleh masyarakat jailolo sejak dahulu kalah,”ungkapnya.
Tulilamo Kesultanan menambahkan, Setelah menggelar acara kololi jiko, acara perayaan hari jadi kerajaan jailolo ke -13 itu diikut sertakan dengan pelantikan sejumlah perangkat adat kesultanan Jailolo. Misalnya, Mahimo (di tuakan) kadaton kerajaan jailolo yang ditunjukan kepada mantan wakil bupati Hi Husen Abdulfatah, Mahimo Jailolo ditunjukan kepada kepala kecamatan (Camat) jailolo Imran Lolori, Mahimo desa Bobanehena yang ditunjuk kepada kepala desa bobanehena dan perangakat Baru-baru Sultan(Balai tentara sultan) Jailolo.
“Karena struktur di internal kadaton kesultanan Jailolo belum memadai maka di kesempatan itu, sri Sultan perintahkan untuk menambahkan beberapa jabatan dalam mengisi kekosongan struktur,”ketusnya.
Selain itu, dalam amatan wartawan, dalam prosesi perayaan hari jadi kesultanan jailolo ke- 13, turut hadir Firman Syah anak mendiang sultan Ternate Hi Mudaffar Syah sebagai keluarga besar kesultanan di bumi Maluku utara, hal ini di jelaskan oleh tulilamo kesultanan jailolo awat lolori.
“Kehadiran anak mendiang sultan Ternate ini bukan sebagai perwakilan kerajaan Ternate. Akan tetapi beliau adalah keluarga besar kesultanan di jazirah maluku kie raha (empat kerajaan),”pungkasnya. (ssd)