Upah Pengrajin Batik Jauh Dari Kesejahteraan, Pemerintah Bisa Apa?

  • Whatsapp

BANGKALAN, Beritalima.com – Batik yang merupakan salah satu warisan leluhur yang hingga hari ini menjadi kebanggaan negara Indonesia. Terbukti dengan adanya Kepres No 33 Tahun 2009 yang menetapan hari Batik Nasional, sehingga Batik tidak dapat dipisahkan dari Indonesia.

Tepat tertanggal 2 Oktober 2009 menjadi salah hari penting bagi kebudayaan Indonesia, terutama Batik. Sebab, pada hari itulah batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.

Namun Batik yang menjadi kebanggaan, tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan pembatik, pasalnya upah pengrajin atau pembatik tidak seelok Batik yang dibanggakan dunia.

Seperti dijelaskan pembatik asal kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Jawa timur, Rumiyeh ungkapkan bahwa dirinya sebagai pembatik harus rela membuka warung disekitar tempat wisata untuk bisa menyambung hidup, ibu paruhbaya tersebut mengaku jika mengandalkan upah dari membatik tidaklah cukup, karena sangatlah kecil,

“Kalau upah membatik itu besar, saya tidak akan berjualan nak, padahal kalau dijual harganya hingga 3 juta”ungkap Rumiyeh. Jum’at (13/12/19)

Rumiyeh, mengaku dengan upah Rp. 300, 000 hingga Rp. 500,000 perbatik, merasa rugi karena proses membatik membutuhkan waktu yang cukup lama dan menelan biaya yang tidak sebanding dengan upah yang diterima.

“Kalo kualitas bagus biasa upahnya 500 ribu dan yang biasa 300 ribu perbatik, itu dikerjakan siang malem dalam waktu tiga bulan,” keluh Ibu paruh baya itu.

Sementara itu, Sumiati yang juga buruh Batik mengungkapkan bahwa dirinya menerima pesanan untuk membatik dengan upah Rp. 75.000 perlembar kain batik dan bisa diselesaikan dalam waktu satu Minggu.

“Yaa mau gima mas, itu yang harus dilakukan untuk bisa menyambung hidup,” ucapnya

Ibu pemilik tangan kreatif tersebut, sangat mengharap uluran tangan pemerintah agar dapat menciptakan karya terbaik dan dapat mengangkat perekonomiannya.

“Sejauh ini saya berharap ada bantuan pemerintah untuk mensejahterakan kehidupan buruh batik seperti saya,” harap ibu paruhbaya itu

Diketahui batik Tanjung Bumi merupakan batik yang memiliki corak khas, dan menjadi catatan bahwa keluhan dari beberapa pengrajin batik yakni sama-sama keluhkan dalam pemasaran.(Iqbal Z)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *