TRENGGALEK, beritalima.com –
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin melauncing aplikasi “PAS TENAN” yang merupakan akronim dari Pelayanan Surat Keterangan BBM Penugasan Bagi Nelayan. Pembatasan bahan bakar minyak jenis Pertalite, agar subsidi lebih tepat sasaran menjadikan nelayan sulit mendapatkan bahan bakar jenis itu.
Untuk bisa mendapatkannya nelayan harus berebut dengan kendaraan darat seperti motor dan mobil. Sedangkan untuk masuk aplikasi My Pertamina sendiri harus menyertakan jenis kendaraan dan plat kendaraan. Dengan aplikasi ini nantinya diharapkan, nelayan bisa mendapatkan surat keterangan BBM penugasan yang nantinya bisa digunakan untuk mengakses aplikasi My Pertamina.
Pemerintah sendiri saat ini memang melakukan upaya-upaya pembatasan, karena beban subsidi BBM cukup memberatkan kemampuan viskal negara.
Bupati Trenggalek dalam kesempatan itu menuturkan, “hari ini kita melaunching aplikasi Pas Tenan. Ini adalah pemberian surat rekomendasi kepada nelayan untuk BBM penugasan bagi nelayan,” tutur Mochamad Nur Arifin, di Balai Benih Ikan Trenggalek, Senin (22/8).
Kita tahu, sambung bupati muda itu, “bahwa pertalite sekarang ada pembatasan. Artinya pemberiannya oleh pemerintah diharapkan tepat sasaran. Kita sama-sama tahu bawasannya beban subsidi negara untuk BBM ini sangat berat. Maka pertalite ini menjadi BBM penugasan, termasuk untuk diberikan ke nelayan,” imbuhnya melanjutkan.
Nelayan hanya bisa dilayani ketika ada surat rekomendasi dari dinas. Dan rekomendasi itu saat ini bisa diakses secara online melalui aplikasi Pas Tenan. Rekomendasi yang didapat, kemudian nanti datanya bisa di-upload di aplikasi My Pertamina, karena ini sebagai dasar mengakses My Pertamina.
“Di aplikasi My Pertamina Sebelumnya pengakses harus menyertakan nomor kendaraan dan jenis kendaraan. Itu untuk yang di darat, tapi bagi nelayan selama ini belum ada solusi. Aplikasi ini solusinya, dengan surat itu bisa mengup-load surat rekomendasi itu untuk mendapatkan pelayanan,” sambungnya.
Dengan begitu harapannya nelayan bisa melaut untuk mencari ikan dengan normal seperti biasa. Cukup dengan aplikasi, tidak perlu harus ke kantor. “Jadi cukup mengakses aplikasi itu baik secara mandiri maupun menemui para penyuluh yang ada di lapangan,” tandas Bupati Trenggalek ini.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Cusi Kuniawati membenarkan bawasanya peringkat daerah yang di nahkodai nya sengaja meluncurkan aplikasi Pas Tenan guna menjawab keluhan nelayan saat ini.
“Penggunaannya hanya cukup entry, input data nelayan oleh penyuluh. Kenapa penyuluh, karena yang punya akun ini penyuluh. Nelayan tinggal mendatangi penyuluh setempat, kemudian nanti akan menerima email dan rekomendasi bisa dicetak.
“Prosesnya sekitar 3 menit, bila itu pertama. Sedangkan kalau sudah ada database-nya tinggal tinggal 1 menitan,” papar Cusi.
Kita membekali nelayan dengan rekomendasi itu supaya mereka tidak kesulitan di lapangan. Karena kalau tidak membawa rekomendasi itu, mereka harus berlomba-lomba dengan kendaraan yang lain, seperti sepeda motor dan mobil.
Membagakannya lagi aplikasi ini murni buatan dari ASN di lingkup Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek sendiri. Dengan diberikan ruang dan kesempatan mereka bisa berkarya memberikan yang terbaik untuk bangsanya.
Supangat, salah satu nelayan yang mendapatkan bantuan sarana prasarana peralatan perikanan merasa senang dengan bantuan yang didapatkan. Selain itu mengenai aplikasi yang diluncurkan nelayan di Pantai Joketro Panggul itu, menyebut Pemerintah Trenggalek mengerti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat nelayan saat ini. (her)