WONOSOBO, beritalima.com – Bertempat di gedung haji kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo pada 22 – 27 Oktober 2018 dilaksanakan pelatihan pengukuran kebugaran siswa SD/MI yang diikuti 162 peserta yang terdiri dari para kepala sekolah, guru pembina UKS dan guru Penjasorkes SD/MI se-Wonosobo.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Wonosobo saat membuka acara mengatakan kegiatan ini sebagai jawaban atas tuntutan jaman yang menuntut para pendidik untuk memberi layanan pendidikan yang lebih berkualitas.
“Dengan mengikuti pelatihan ini guru penjasorkes dan pembina UKS dapat lebih mengetahui kebutuhan anak dalam kebugarannya.” Ujar Drs. Sigit Sukarsana, M.Si.
Sementara itu, Kasi Pora selaku Plt. kepala UPT Dikpora Kecamatan Sukoharjo, Kodir, S.Pd, MM.Pd mengungkapkan mengenai tujuan dari pelatihan ini.
“Tujuan dari kegiatan ini diantaranya guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru UKS dan guru penjasorkes dalam pengukuran kebugaran dan adanya kesamaan persepsi dalam pengukuran kebugaran anak sekolah.” Jelasnya.
Kodir menambahkan hakekat dari kebugaran jasmani bisa diperoleh apabila seseorang latihan secara teratur sesuai dengan kaidah yang berlaku. Karena latihan jasmani sangat berdampak pada tubuh, seperti manfaat yang diuraikan diatas. Sehingga kami mengajak tingkat kebugaran jasmani agar kita semua memperhatikan tingkat kebugaran jasmani.
Kegiatan yang diprakarsai oleh UPT dinas Dikpora Kecamatan Sukoharjo ini mengambil instruktur yang berkompeten dalam bidangnya diantaranya dari Dinas Kesehatan Propinsi Jateng, Dinkes Kabupaten Wonosobo, serta dari Dinas Dikpora sendiri.
Menurut Indiyah, M.Pd dalam salah satu materinya menyebutkan kebugaran jasmani mempunyai arti penting bagi anak usia sekolah karena dapat meningkatkan fungsi organ tubuh, sosial, emosional, sportifitas dan semangat berkompetisi sehingga akan dapat mendukung prestasi bagi siswa.
“Adanya peningkatan aktifitas fisik dalam latihan fisik dengan berolahraga yang baik, benar, terukur dan teratur akan dapat menurunkan angka kesakitan dan ini juga dapat mendukung karakter bagi mereka.” Terang nara sumber dari Dinkes Propinsi Jateng ini.
Lanjutnya, dengan formulasi latihan fisik yang tepat dan terukur akhirnya dapat diketahui tingkat kebugaran seseorang,
“Sehingga olahraga yang dilakukan siswa diharapkan tidak menimbulkan permasalahan, tapi justru dapat meningkatkan kesehatan dan kebugarannya.” Tutupnya. (Budi)