Usai Dicekoki Tuak Kegadisan Siswi SMP Direnggut

  • Whatsapp

Banyuwangi Beritalima.com  – Aparat Polsek Tegal Dlimo mendatangi kediaman MZ (19), di Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu, pada Minggu malam (221/8/2016). Kehadiran petugas sekitar pukul 23.00 WIB ini untuk mengamankan pemuda yang memiliki nama panggilan Sai karena diduga terlibat dalam kasus kekerasan seksual terhadap gadis dibawah umur.Proses penangkapan jelang dini hari tersebut disaksikan orang tua pelaku.  MZ tak berkutik sewaktu aparat membawanya ke Mapolsek Tegaldlimo meskipun orang tuanya merasa berat. Dia ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik menemukan sejumlah bukti.

Nama MZ masuk dalam daftar tahanan aparat lantaran menggauli HS (14), siswi sekolah setingkat SMP yang tinggal di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar. Penelusuran polisi mengungkap tentang peran minuman keras jenis tuak yang menjadi pemicu terjadinya kasus kekerasan seksual ini.

Derita HS bermula Sabtu (20/8/2016) sore ketika mendatangi kediaman pelaku sekitar pukul

14.00 WIB.  Saat itu korban datang diantar rekan perempuannya berinisial PT. Selang 6,5 jam HS diajak malam Mingguan di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. Di areal persawahan yang sepi pelaku memaksa korban menenggak tuak yang dibawa rekan lelakinya.

Miras itu membuat HS mabuk berat. Selanjutnya tersangka membawa korban pulang menuju kediamannya di Wringinpitu. Keterangan Kapolsek Tegaldlimo AKP Heri Purnomo, Minggu dini hari korban tidur sekamar dengan pelaku. Jelang Subuh MZ membangunkan HS untuk berhubungan badan.

“Semula ditolak tapi pelaku mengancam korban akan memukulinya bila terus berontak. Di tengah ketidakberdayaannya itu HS disetubuhi pelaku sebanyak dua kali,” terang Kapolsek yang tinggal di Perumahan Kalirejo Banyuwangi.

Setelah matahari terbit pelaku mengantar pulang korban ke Muncar. Takut kedoknya terbongkar siswi malang tersebut diturunkan MZ tak sampai di kediamannya. Kasus kekerasan seksual ini terkuak setelah YS (35), ibu korban melihat kejanggalan prilaku putrinya.

“Anak perempuan tidak pulang semalaman jelas orang tua curiga. Kondisi HS yang mengkhawatirkan akhirnya mendorong pihak keluarga melakukan visum di PKU Muhammadiyah Muncar. Hasilnya sangat mengejutkan sehingga kasus ini dilaporkan ke Polsek Tegaldlimo,” tambah AKP Heri Purnomo, Senin sore.

Peristiwa ini, menurut dia, patut dijadikan pelajaran kalangan orang tua agar tidak bosan memperingatkan anaknya supaya menjaga pergaulan. Bila salah memilih teman akan berakibat fatal dan membuka peluang terjadinya kasus kekerasan seksual seperti yang menimpa HS (abi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *