Usai Sidang Kabinet, Presiden Joko Widodo Buka Puasa Bersama Para Menteri

  • Whatsapp
Presiden Jokowi, Wapres, Ketua MUI dan peserta lain dalam acara Buka Puasa Bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5). (Foto: Humas/Rahmat)

BOGOR, beritalima.com – Usai melaksanakan Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5) sore, Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan Buka Puasa Bersama dengan jajaran Kabinet Kerja.

Acara Buka Puasa Bersama ini didahului oleh tausiah singkat yang disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin.

Tampak hadir para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jaksa Agung Prasetyo, dan para pejabat lainnya.

Sebelumnya pada Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpinnya, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya agar menjelang Hari Raya Idul Fitri mengontrol dan mengecek di lapangan hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran mudik, moda transportasi, stok BBM (Bahan Bakar Minyak), dan harga bahan pokok.

“Apabila ada hal yang masih kurang, agar dalam kesempatan waktu yang masih kurang lebih 1 bulan ini bisa dikejar untuk diselesaikan,” kata Presiden Jokowi.

Presiden yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla itu juga menekankan pentingnya stabilias keamanan saat memasuki Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, Presiden mengingatkan pentingnya berhati-hati terhadap berbagai ancaman terutama terorisme.

Terkait ancaman-ancaman itu, Presiden Jokowi meminta Menko Polhukam berkoordinasi dengan DPR untuk segera menyelesaikan Rancangan Undang-undang (RUU) Anti-Terorisme karena diperlukan sebagai payung hukum untuk memudahkan dan memperkuat aparat keamanan dalam bertindak di lapangan.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna itu, Presiden Jokowi juga membahas upaya untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia pasca diperolehnya rating layak investasi atau investment grade yang telah diberikan oleh sejumlah lembaga pemeringkat internasional seperti Moody’s, oleh Fitch Rating, dan Standard & Poor’s (S&P).

“Saya minta agar ada tindak lanjut dari kita sehingga efek positif itu tidak hanya dinikmati pada investasi di portofolio, di saham tetapi efek positif yang lain itu juga bisa mendorong sektor riil untuk menumbuhkan perekonomian kita,” tegas Presiden. (hm)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *