JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua DPR RI, Utut Adianto mengatakan, informasi yang beredar terkait penyetopan atau penolakan impor minyak kelapa sawit (palm oil) asal Indonesia oleh Perancis itu tidak benar.
“Malah Prancis ingin mempelajari bagaimana perkembangan industri sawit yang ada di Indonesia,” ungkap Utut usai menerima delegasi Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Perancis-Indonesia yang dipimpin Raphel Gerard di Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta pekan ini.
Prancis, jelas Utut, malah memberi informasi yang baik perihal kelapa sawit Indonesia. Salah satu poin yang ingin mereka pelajari dari kunjungan ini adalah mengenai minyak sawit. “Minyak sawit merupakan salah satu isu yang paling sering dibahas di Majelis Perancis,” tambah Utut.
Menurut Wakil Ketua yang membidangi BAKN, BURT dan Hubungan Antar Lembaga ini, delegasi Perancis ingin bertemu langsung dengan pengusaha sawit yang ada di Indonesia serta ingin mempelajari cara indonesia mengembangkan sawit.
Seperti diketahui, ribuan hektar kebun sawit tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Nantinya, Delegasi Perancis akan menyampaikan informasi yang akurat tentang produksi sawit di Indonesia.
“Karena sering informasi yang sampai ke Majelis Perancis tidak sesuai dengan fakta. Untuk itu, mereka ingin mengetahui yang sebenarnya,” tandas Utut, salah satu pecatur terbaik yang dimiliki Indonesia ini.
Raphel Gerard mengatakan, tidak benar Prancis menolak minyak sawit asal Indonesia. Justru kedatangannya ke Indonesia untuk serius memperdalam industri kelapa sawit yang saat ini digadang sebagai salah satu sumber energi terbarukan.
Selain itu, kata Raphel, delegasi Perancis akan melanjutkan kunjungan ke Palu, Sulawesi Tengah, guna memastikan bantuan peralatan dari Perancis bermanfaat bagi masyarakat Palu. Serta akan mengganti dan menghibahkan beberapa peralatan baru sebagai bentuk kepedulian Perancis terhadap bencana yang menimpa Palu dan sekitarnya. (akhir)
