SURABAYA, beritalima.com | Berita wafatnya Wakil Bupati Pamekasan H Raja’ie sangat mengagetkan tokoh masyarakat Surabaya asal Pamekasan, Firman Syah Ali. Wakil Ketua Ormas Madura Urban yang akrab disapa Cak Firman ini mengaku punya banyak kenangan khusus dengan mendiang Wabup tersebut.
Kedekatan Cak Firman dengan Wabup Raja’ie ditandai dengan cara Wabup memanggil dirinya. Wabup Pamekasan memanggil Cak Firman dengan sebutan “Kakak” sedangkan Cak Firman memanggilnya “Ale’ “.
“Dulu sebelum menjadi Wabup, beliau manggil saya kakak dan saya memanggilnya alek. Tapi setelah menjadi Wabup saya memanggilnya Bapak dan dia memanggil saya Kanda”, ucap Bendahara Umum PW IKA PMII Jatim ini.
Wabup Raja’ie di mata Cak Firman adalah seorang tokoh aktivis yang low profile, tidak ambisius, santun dan humoris. “Saya dekat dengan beliau sejak beliau belum menjadi Kepala Desa, hingga beliau menjadi Kepala Desa hingga terakhir menjadi Wabup Pamekasan. Sifat dan sikapnya ya begitu-begitu saja, sedikitpun tidak ada perubahan” lanjut Cak Firman.
Cak Firman mengaku sering berkunjung ke rumah induk Raja’ie di pedalaman Pamekasan. Diantaranya karena tugas kedinasan saat Cak Firman masih menjadi petugas verifikator Bantuan Sosial Biro Administrasi Pembangunan Pemprov Jatim, di mana waktu itu Raja’ie masih menjabat sebagai Kepala Desa.
Kunjungan terakhir Cak Firman ke rumah Raja’ie karena diajak oleh salah seorang tokoh masyarakat pantura. Kepada Cak Firman, tokoh masyarakat pantura pamekasan tersebut mengatakan “sampean mau saya ajak ke rumah seorang kepala desa yang sekaligus mempunyai keahlian spiritual tinggi, sampean akan disuwuk olehnya”.
Cak Firman kaget ketika perjalanan mengarah ke rumah sahabatnya, yaitu klebun Raja’ie. Dan benar saja, klebun yang dimaksud oleh almarhum H Rasidi itu ternyata almarhum H Raja’ie. Setelah bertemu antara tamu dan tuan rumah, tawapun pecah membahana “wah saya tidak berani meramal kamu kak” kata almarhum, tawa kembali pecah di beranda rumah pak klebun sore itu.
Namun setelah ngobrol lama, H Raja’ie mau juga menyampaikan hasil penglihatan supranaturalnya. Almarhum Raja’ie berkata “kamu jangan maju pilkada pamekasan tahun 2018 kak, sebab saya lihat sejak tadi di kamar khusus, bintang untuk kamu belum turun. Percuma hanya dapat capeknya tapi kamu kalah, karena bintang tidak turun ke pundak kak firman, sampai saat ini bintangnya masih di awang-awang kak” lanjut cak Firman menirukan ucapan almarhum H Raja’ie saat itu.
Setelah itu lama sekali Cak Firman tidak bertemu klebun Raja’ie hingga akhirnya Cak Firman melihat banyak sekali baliho almarhum Raja’ie sebagai Calon Wakil Bupati Pamekasan. Kepada sepupu yang nyetir mobilnya, cak Firman berkata “sepertinya Raja’ie ini akan berhasil jadi cawabup karena dia ahli tirakat, bisa membaca hal-hal yang tidak tercapai oleh panca indera”. Dan tidak lama kemudian H Raja’ie resmi dipinang oleh Calon Bupati KH Baddrut Tamam untuk menjadi pasangannya.
“Dia pribadi yang hangat dan selalu memuliakan orang lain. Saya bersaksi Almarhum H Raja’ie orang baik dan insya Allah menjadi salah satu penghuni Surga, mari kita doakan” pungkas keponakan Menkopolhukam RI Mahfud MD ini.