Refleksi Akhir Tahun 2020, Optimisme Sambut Tahun 2021

  • Whatsapp
Pengamat Militer dan Pertahanan Wibisono

Oleh : Wibisono

Memasuki Akhir tahun 2020 merupakan momen yang tepat bagi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk merefleksikan apa saja yang telah dilakukan selama satu tahun ke belakang serta menyusun rencana ke tahan depan agar lebih baik.

Sepanjang tahun 2020, Pemerintah telah fokus dalam menangani wabah Covid-19 dan seluruh dampaknya, baik kesehatan, sosial dan ekonomi. perhatian sepenuhnya pada upaya pencegahan penularan, penanganan korban, pemberian bantuan sosial bagi warga yang terdampak wabah virus covid.

Terkait dengan program pemerintah, yang perlu mendapat perhatian dan tindak lanjut, diantaranya pertama, Pengentasan Kemiskinan dan Pencegahan Stunting. Kedua, Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil/UMK. Ketiga, Reformasi Birokrasi. Keempat, Ekonomi dan Keuangan Syariah. Kelima, Deradikalisasi dan Kontra Radikalisme. Keenam, Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah mengalami resesi di kuartal ketiga pada tahun 2020 yang menyatakan pertumbuhan ekonomi minus 3,49 persen, pertumbuhan secara umum di 2020 turun drastis dari target yang telah dicanangkan yakni sekitar 5,2 persen, ini jauh dari target yang dicanangkan sebelumnya.

Menurutnya, laporan Bank Dunia bahkan mengatakan jika Indonesia berada di peringkatke- 6 dengan jumlah utang luar negeri terbesar di dunia. Jadi posisi utang luar negeri pada tahun 2019 itu mencapai Rp 5.940 triliun. Kemudian pengangguran itu bertambah menjadi 6,88 juta orang pada Februari 2020.

Jumlah penduduk miskin Indonesia meningkat di tengah pandemi covid-19, sehingga bulan Maret 2020 BPS mencatat angka kemiskinan bertambah 1,63 juta menjadi 26,42 juta orang.

Gejolak Politik pilpres 2019

Pilpres 2019, juga telah menumbuhkan polarisasi yang tinggi dan keras di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat saling bermusuhan antara para pendukung kedua kubu. Hingga saat ini pun, resonansi pembelahan dan perpecahan di masyarakat masih ada dan terjadi.

Demonstrasi akibat Pilpres pun beberapa kali terjadi. Sempat terjadi kerusuhan, walaupun langsung bisa diatasi oleh Polisi. Namun demonstrasi, tetap memakan korban 8 nyawa meninggal dunia sia-sia. Tragedi Pilpres dan pasca Pilpres yang tak boleh dilupakan.

Pilpres 2019 memang telah membuat stres. Telah membuat lelah dan khawatir semua anak bangsa. Telah menghadirkan tontonan yang mengecewakan, dan tak menarik bagi nalar publik. Telah melahirkan narasi kebencian di tengah-tengah masyarakat.

Catatan lain Pilpres 2019 adalah tak netralnya Polisi dalam penegakkan hukum Pemilu. Polisi seolah-olah telah menjadi alat kekuasaan untuk memenangkan kubu tertentu. Jika ada kubu lawan yang mengkritik dan bersalah, Polisi langsung memproses hingga dijebloskan ke penjara.

Akhirnya di akhir tahun 2019 kompromi politik diakhiri dengan masuknya Sandiga uno ke kabinet Jokowi-Ma’ruf, keputusan sandi masuk ke kabinet menimbulkan perpecahan di pendukung nya, tapi inilah politik.

Penegakan hukum

Prinsip penting negara hukum yakni adanya kesetaraan bagi setiap orang di hadapan hukum (equality before the law), masih aja kita jumpai ketidakadilan dalam penerapan hukum di masyarakat, tapi saya apresiasi kerja KPK yang telah menjerat dua Mentri dalam hal korupsi.

Oleh karena itu, setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil, serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

Keadilan dan kepastian hukum harus tetap menjadi komitmen yang harus diwujudkan Pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan dengan tidak melakukan tebang pilih dalam penerapan hukum.

Keadilan sosial

Dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, perjalanan melawan dan melewati pandemi menjadi fokus negeri ini untuk terus bangkit dan mentas dari keterpurukan hingga kini, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia harus di implementasikan dengan bantuan sosil yang merata dan tidak ada penyimpanan dan potongan jatah Mentri.

Tahun 2020, menjadi tahun terberat dalam 25 tahun terakhir. Entah sampai kapan ini akan berakhir? Lalu, apa yang semestinya kita lakukan kedepan?, Ini adalah akhir tahun. Resolusi 2021 haruslah segera kita tekadkan, kita bulatkan rasa optimisme, Dengan situasi ini, penulis mencoba mengajak pembaca dan semua pihak untuk bertekad bulat agar di tahun 2021 pandemi segera beranjak pergi, dan kita bisa hidup normal seperti semula…. aamiin.

Penulis : Pengusaha, Pengamat militer dan kebijakan Publik, ketua Dewan Pembina Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait