Wagub Emil Ajak Pengembangan Ekspor Jatim ke Negara Anti Mainstream

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Untuk mengembangkan potensi perdagangan Jawa Timur ke berbagai negara di dunia, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak mengajak kepada pengembangan ekspor Jatim untuk melirik ke negara-negara anti mainstream di kawasan Asia-Pasifik dan Afrika. Ajakan itu untuk semakin mengexplore berbagai potensi yang dimiliki Jatim ke tingkat dunia.

Hal tersebut disampaikan Emil Elestianto Dardak pada acara Seminar Advokasi Kerjasama Pengembangan Ekspor oleh Kementerian Perdagangan cq Direktorat Kerjasama Pengembangan Ekspor di Ballroom BC Level 3 Hotel JW Marriot Surabaya, Rabu (17/7).

“Kami benar-benar mengharapkan berbagai macam daya upaya untuk bisa mendorong ekspor Jawa Timur,” terang mantan Bupati Trenggalek ini.

Wagub Emil menekankan, bahwa pengembangan wilayah pemasaran ekspor Jawa Timur ke negara-negara Anti Mainstream dipandang penting. Jika sebelumnya Tiongkok selalu menjadi target utama ekspor, ia menyebutkan masih banyak negara-negara di kawasan Asia Pasifik lain yang berpotensi untuk diexplore. Jepang dan Iran, sebutnya bisa menjadi target baru para eksportir untuk memasarkan produknya.

Bukan tanpa alasan, pemilihan Jepang oleh Wagub Emil karena telah berkembangnya sebuah perangkat temu bisnis internasional yang dikembangkan oleh Japan External Trade Organization (JETRO) bernama Trade Tie-up Promotion Program (TTPP). Selain TTPP, Emil juga menyebutkan jgoodtech.jp yang dikelola oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri di Jepang.

Melalui kedua perangkat tersebut, diharapkan para pengusaha khususnya eksportir dari Jawa Timur dapat melakukan penjualan, promosi produk bahkan pertukaran informasi teknologi dengan pelaku bisnis di Jepang. Emil mengaku optimis karena Jawa Timur memiliki limpahan tenaga kerja, lahan bahkan bahan baku.

“Di dua website tersebut, kita bisa menawarkan sekaligus membeli produk. Hal ini tentunya menginspirasi kami untuk bisa memanfaatkan platform ini,” jelas orang nomor dua di Jatim ini.

Selain mendorong para eksportir yang hadir, dirinya juga memastikan bahwa mereka tidak akan berjalan sendirian. Peran pemerintah yakni membuka jalan untuk memfasilitasi dan kemudahan akses di negara-negara tujuan yang baru.

Namun, sebut Wagub Emil, persoalan tersebut harus ada keinginan yang sejalan antara pemerintah dengan pelaku ekspor. Ia berharap para pelaku ekspor di Jatim lebih memiliki keberanian untuk menjadi penetrasi ke wilayah-wilayah baru.

“Kalau Jawa Timur punya risk-taker yang lebih tinggi dari wilayah lain, saya yakin kita bisa mainkan peran sebagai eksportir,” terangnya.

“Jawa Timur tidak hanya butuh mencetak produsen, tetapi juga butuh mereka-mereka yang memiliki keberanian untuk penetrasi,” imbuhnya.

Sementara itu, seminar yang bertajuk “Peluang Dan Potensi Ekspor Ke Pasar Asia Pasifik dan Afrika” ini diselenggarakan untuk memberikan informasi kepada pelaku usaha terkait peluang dan potensi ekspor Indonesia ke Asia dan Timur Tengah.

Selain itu, acara tersebut juga digelar untuk memberikan informasi mengenai pemanfataan perjanjian perdagangan Indonesia guna meningkatkan ekspor nasional dan informasi tentang pengembangan desain produk sesuai dengan permintaan pasar ekspor.

Hadir dalam seminar tersebut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Ir. Arlinda, MA. , Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Drajat Irawan serta ratusan pelaku usaha potensi ekspor di Jawa Timur. (rr).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *