SURABAYA, beritalima.com | Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Kab. Bangkalan, membuat Pemprov Jatim terus bergerak cepat melakukan berbagai langkah penanganan.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan, berbagai langkah pengendalian Covid-19 terus masif dilakukan. Termasuk langkah meminimalisir dan mencegah peningkatan kasus Covid-19 di Kab. Bangkalan dan sekitarnya.
“Saat ini status Bangkalan, beberapa kecamatan sudah masuk ke dalam zona merah. Kami mengidentifikasi 4 kecamatan. Upaya tracing terus kami intensifkan,” tegas Emil saat memberikan pemaparan secara daring bersama jajaran BNPB di Ruang Kerja Wagub Jatim di Jl. Pahlawan Surabaya, Kamis (17/6).
Wagub Emil menjelaskan, Pemprov Jatim melakukan langkah-langkah persuasif lewat upaya ajakan kepada masyarakat untuk meningkatkan peran aktif melakukan penanganan Covid-19 di Bangkalan, Madura.
“Dengan ada inisiatif dari pesantren, guru agama, dan dengan adanya program rumah sehat dapat membantu mengatasi keterbatasan ketersediaan isolasi di Bangkalan. Karena apabila ditumpukkan pada 6 rumah sakit penyangga di Surabaya, akan beresiko. Karena Surabaya merupakan rujukan di Jawa Timur,” jelas Emil.
Untuk mengantisipasi penularan Covid-19 semakin meluas, Pemprov Jatim tengah mereview adanya sistem penyekatan yang saat ini tengah diberlakukan.
“Ada kewajiban menyediakan rapid antigen agar bisa berkendara dari Surabaya ke Bangkalan dan sebaliknya. Ini menjadi pertimbangan apabila sampai pada lebaran haji. Kami juga konsultasi pada pakar epidemologi dan jajaran forkopimda dan tokoh masyarakat,” ujar Wagub Jatim.
Untuk memudahkan penanganan Covid-19 di Jawa Timur, Emil menambahkan, Pemprov Jatim juga terus intensif melakukan pemetaan dan pendataan tersedianya Bed Occupancy Rate (BOR). Itu dilakukan untuk mengantisipasi rumah sakit agar tidak terjadi over kapasitas.
“Kita memastikan program di rumah sakit bisa dibagi dengan fasilitasi isolasi, agar mendapat penanganan intesif. Terkait upaya keterbatasan Faskes (fasilitas kesehatan) di Bangkalan, itu fokus kami untuk memastikan rumah sakit penyangga menerima bukan hanya kasus dari Bangkalan saja,” terang Emil.
Dirinya pun berpesan, meski saat ini pandemi Covid-19 berdampak pada ekonomi, diharapkan masyarakat Jawa Timur dapat bahu membahu mendorong upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Karena dampaknya saling berkaitan.
“Bukan tidak berkegiatan sama sekali, namun ini untuk kelancaran logistik. Yang penting kasus tidak meningkat, sehingga tidak berimbas juga pada meningkatnya jumlah angka kasus kematian,” pesan Emil.
Pemberlakuan PTM Lihat Perkembangan Kasus Covid-19 di Jatim
Dikesempatan yang sama, Wagub Emil juga menyampaikan soal rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) di Jawa Timur. Dirinya berharap, pelaksanaannya dapat berlangsung dengan aman. Kendati demikian, Pemprov Jatim akan mengeluarkan kebijakan dengan melihat perkembangan kasus Covid-19.
“Persiapan terus berjalan, pelaksanaanya memperhatikan perkembangan. Diskusi dengan Mendagri juga menjadi rujukan, yang kami lakukan ini jadi landasan apa yang akan ditentukan untuk tahun ajaran agar dimulai,” jelas Emil.
Sementara menanggapi masuknya virus Covid-19 varian baru, Emil menyampaikan, Pemprov Jatim tengah memberlakukan sequencing hasil Covid-19 dengan Cycle Threshold (CT) dibawah 25. Upaya tersebut terus digencarkan, untuk memudahkan dan memetakan kurva epidemologi.
Selain itu, lanjut Emil, beberapa demografi Jawa Timur yang masih menganut kultur desa dengan mengandalkan sistem gotong royong dan ketokohan desa, menjadi salah satu tulang punggung pendisiplinan protokol kesehatan (Prokes) di lingkungan desa. Yakni dengan mengaktifkan posko desa.
“Program ini dapat melakukan pengawalan mulai tingkat RT, yang akan diklasifikasi menurut zona berdasarkan kasus aktif. Dari situ peran unit desa semuanya, kemudian support jaminan anggaran, realokasi dana desa akan dilanjutkan mengaktifkan PPKM Mikro di Jatim,” jelas Emil.
Pemprov Jatim pun akan menggenjot vaksinasi khususnya untuk lansia. Dimana hingga saat ini prosentase ketercapaian vaksinasi bagi lansia dikisaran 30 % dari total jumlah target.
“Kita mengajak seluruh masyarakat di Jatim, untuk bergegas mengurus vaksinasi,” terangnya.(*)