SURABAYA, beritalima.com | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyambut baik dipilihnya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI menjadi salah satu pilot project pelaksanaan program Sekolah Kader. Wagub Emil mengatakan bahwa hal ini berseiring dengan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam membentuk birokrasi yang bercitra positif dan memberikan terobosan – terobosan dalam hal pelayanan kepada masyarakat.
“Kami sangat merasa terhormat Pak deputi bahwa LAN Republik Indonesia akan Insya Allah mempercayakan BPSDM Jawa Timur sebagai salah satu yang akan mengawali pelaksanaan sekolah kader,” Kata Wagub Jatim dalam sambutannya saat membuka workshop Sekolah Kader Tahun 2021 di Graha Eka Praja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur di Jl. Balongsari Tama Tandes Surabaya, Rabu (27/10) pagi.
Wagub Emil menjelaskan bahwa Sekolah Kader adalah sebuah program yang dilandasi oleh peraturan pemerintah yang merupakan sebuah program untuk membekali pejabat di level administrator untuk bisa melakukan akselerasi dalam karir mereka. Program Sekolah Kader ini dibekali dengan kompetensi dan kemampuan yang merefleksikan tantangan-tantangan hari ini.
“Insyaallah ini akan diujicoba di rintis salah satunya di Jawa Timur. Insyaallah akan sangat antusias untuk bisa menjadi tempat dirintisnya program sekolah kader,” imbuhnya.
Iklim dan citra birokrasi saat ini dinilai kurang sesuai dengan perubahan zaman dan karakter milenial. Wagub Jatim yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini menilai saat ini terjadi clash generation antara generasi milenial yang memiliki karakter cepat bosan, mudah galau dan lainnya. Sementara generasi senior memilki karakteristik lamban, kaku dan tidak mau berubah.
Wagub Emil mengharapkan dengan adanya sekolah kader ini nantinya akan mampu mengubah clash generation menjadi sinergi generation. Sehingga jarak antara generasi milenial dan generasi senior bisa terjembatani.
Emil Dardak menjelaskan hal tersebut bisa dilakukan dengan membekali organisasi-organisasi yang ada di pemerintahan dengan apa yang menjadi tren terbaru saat ini dan dalam penyelesaian masalah pengelolaan organisasi.
Lebih lanjut Emil Dardak menjelaskan dengan begitu diharapkan nantinya akan terbangun citra birokrasi yang baik dan positif. Yaitu menjadi sebuah solusi dari berbagai permasalahan yang komplek serta untuk menjaga tata kelola sebuah sistem pemerintahan.
“Hari ini birokrasi menjadi sebuah hal yang punya asosiasi yang kadang-kadang negatif, birokratis artinya lambat, kaku dan lain-lain, Nah maka kemudian birokrasi bukan tujuan akhir tapi sebenarnya sebuah solusi untuk mencapai tujuan akhir,” jelasnya.
Wagub Emil berharap pelaksanaan sekolah kader akan berjalan dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai sebagai sebuah inovasi. Sehingga kemudian dapat direplikasi dan dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia.
“Oleh karena itu Insyaallah amanah yang akan diberikan kepada Jawa Timur untuk menginisiasi pelaksanaan sekolah kader ini akan kita laksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga tentunya ini berjalan dengan baik ke depan,”harapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI Muhammad Taufik menyampaikan bahwa ada beberapa pertimbangan yang membuat Jawa Timur ditunjuk menjadi bagian dari pilot project Sekolah Kader. Diantaranya adanya perhatian dari Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur dalam pengembangan kompetensi ASN, kemudian potensi pembangunan di Jawa Timur, dan juga sumber daya ASN yang potensial.
“Kita melihat Jawa Timur merupakan tempat yang sangat ideal untuk mencoba gagasan yang memang ini membutuhkan sebuah keterbukaan pemikiran yang Innovatif karena belum pernah ada sebelumnya,”kata Muhammad Taufik. (*)