MALANG, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengajak umat kristiani di Jatim menjadikan perayaan paskah sebagai momen berharga untuk melakukan refleksi terhadap apa-apa yang sudah dilakukan dan sekaligus mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan rumah dalam mempertahankan kebhinekaan.
Ajakan tersebut disampaikan Gus Ipul-sapaan Wagub Jatim saat memberikan sambutan pada acara Perayaan Paskah 2017 umat kristiani, di Gereja Immanuel Jl. Mundu Malang, Minggu malam (16/4).
Kebhinekaan, lanjut Gus Ipul, merupakan hal sangat penting dalam berbangsa dan bernegara.”Perang di Syria, yang menjadikan anak-anak tidak bisa sekolah, orangtua tidak bisa mencari nafkah, serta para pemeluk agama tidak bisa beribadah terjadi karena tidak adanya kemampuan untuk menjaga kebhinekaan yang ada. Musyawarah ditinggalkan.” ujarnya.
Menurut Gus Ipul, saling menghargai dan kebersamaan akan dapat mengatasi semuanya. Apapun agamanya mengajarkan kehidupan saling menghargai, dan mayoritas warga bangsa menginginkan kebersamaan.
Dalam kesempatan sama, Gus Ipul juga mencontohkan smartphone, yang karena kemajuan teknologi, menjadikan hampir segala sesuatu ada didalamnya. Baik caci maki, hoax, hal-hal yang menyesatkan, maupun hal-hal baik. Untuk itu, ia meminta agar teknologi ini untuk dapat dimanfaatkan menjaga kerukunan antar warga.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, dalam sambutannya yang dibacakan Deputy Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Prof. Agus Sartono mengatakan tema peringatan yang diangkat sesuai dengan kondisi kekinian, yakni kekuatiran akan narkoba, kekerasan terhadap anak, radikalisme, san perilaku intoleran. Perbedaan, bagi sekolompok orang menjadi suatu masalah yang akhirnya menjadikan radikalisme. Untuk itu, peringatan paskah menjadi suatu pembelajaran merenungi diri untuk bangkit, dan gotongroyong sebagai modalnya.
Peringatan paskah umat kristiani se Jatim tahun 2017 di Gereja Imanuel Jl Mundu Kota Malang mengambil tema ‘Kebangkitan Kristus Membebaskan Ketakutan’. Kegiatan dihadiri sekitar 1000 jemaat dari seluruh Jawa Timur, a.l. Kapolresta Malang, perwakilan Pemkab Malang, Kota Malanf, Pemkot Batu, Danrem Malang, pendeta Stefanus dan pendeta Christian. (**)