Wagub Jatim Pimpin Apel Kebhinnekaan

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com -Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keamanan agar tetap kondusif Wakil Gubernur Jatim memimpin secara langsung Apel Besar Kebhinnekaan Cinta Damai yang digelar di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (15/11).

Peserta apel terdiri dari anggota TNI, Polri, PNS, Linmas, organisasi kepemudaan lintas agama, pecalang dan ormas. Pada apel tersebut juga dibacakan deklarasi Khebinnekaan Cinta Damai. Salah satu poinnya yakni sanggup menjaga kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu menolak segala bentuk paham kekekarasan, radikalisme dan terorisme yang mengancam kedaulatan NKRI.

Usai apel Wagub yang lekat disapa Gus Ipul itu mengatakan, penyelenggaraan Apel Besar Kebhinekaan merupakan kegiatan awal dari serangkaian gerakan untuk menjaga kebhinekaan dan persaudaraan lintas, suku, agama, ras dan antar golongan, terutama dalam menghadapi ancaman perpecahan bangsa. “Tantangan dan ancaman perpecahan bangsa ini memerlukan kekuatan, kebersamaan dan kesadaran dari semua kalangan baik polisi, berbagai ormas, dan masyarakat umum,” ujarnya.

Ia menjelaskan, apel Kebhinnekaan merupakan ajang bertemunya tokoh masyarakat yang dianggap mampu menenangkan keadaaan. Dengan demikian kejadian yang terjadi di Jakarta atau beberapa tempat lainnya tidak sampai terjadi di Jatim. Selain itu, masyarakat harus bisa berpikir dewasa dan mau mengerti keadaan bangsa sehingga tidak melakukan kegiatan melanggar hukum terlebih memecah belah persatuan bangsa. “Kami juga terus melakukan antisipasi dan berkoordinasi bersama tiga pilar plus untuk membantu terciptanya ketenangan di tiap daerah.” Terangnya.

Menurutnya, potensi konflik di Jatim tetap ada seperti kasus suporter, tanah, ataupun keagamaan namun Pemprov Jatim sejauh ini terus berkonsolidasi sehingga Jatim tetap kondusif. Sedangkan bagi pihak yang mengajak ataupun membuka pendaftaran ke Jakarta untuk melakukan unjuk rasa, ia berpesan untuk  mau bertanggungjawab dan mengawal mulai pemberangkatan hingga pulang. “Negara kita adalah negara demokrasi sehingga saya mempersilahkan yang ingin ikut demo, namun karena sudah banyak perwakilan disana sebaiknya yang di Jatim cukup mendukung dengan melakukan doa bersama atau isthigosah,” harapnya.

Saat membacakan sambutan Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, S.H, M.H, ia menyampaikan, tema yang diangkat pada apel kali itu yakni “Hikmah Hari Pahlawan ke 71 tahun 2016, kita tingkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI yang kokoh”. Dengan temu tersebut diharapkan bisa diimplementasikan dalam tugas sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan. “Saat ini banyak kejadian yang ingin memecah belah persatuan bangsa, karenanya kita jangan sampai terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab,” urainya.

Ia berharap, semua peserta apel bisa menjaga keutuhan dan kesadaran berbangsa dan bernegara yang telah diwariskan oleh pejuang. Selain itu, kepada para tokoh masyarakat khususnya kyai dan Kamtibmas harus bersatu padu memelihara stabilitas keamanan di Jatim. “Kita ketahui bersama tanggal 4 Nopember 2016 lalu telah dilakukan unjuk rasa di Jakarta dan berakhir ricuh, karenanya sebagai warga negara yang baik harus berani menolak sikap anti pluralisme dan anarkisme guna menjaga keutuhan NKRI. Juga agar kita terhindar dari konflik sosial yang berdasar pada radikalisme dan fanatisme,” pungkasnya.

(**).

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *