SURABAYA, Beritalima.com | Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Ir Wahid Wahyudi ST, MT memberikan penjelasan terkait dilema yang tengah menimpa dunia pendidikan akibat kian merebaknya Pandemi Covid 19.
Selasa (12/5/2020)
Wahid menuturkan, bahwa dirinya menyadari saat ini adalah masa yang paling sulit dialami oleh dunia pendidikan. Karena itu, Wahid mengungkapkan ada 2 skenario yang direncanakan oleh Mendikbud Nadiem Makarin.
“Skenario yang pertama adalah skenario optimis, di mana diharapkan Covid 19 ini akan selesai pada bulan Juni. Kalau Pandemi Covid 19 ini selesai pada bulan Juni, maka pembelajaran untuk tahun 2019 2020 akan berakhir pada Juli 2020. Artinya bagi sekolah-sekolah yang target kurikulum yang belum terselesaikan bisa diselesaikan pada bulan Juli 2020. Tetapi bagi sekolah-sekolah yang target kurikulum nya sudah tercapai pada bulan Juni 2020, maka pada bulan Juli 2020 diharapkan pembelajarannya adalah yang terkait dengan karakter, pembinaan karakter dan juga menyikapi bencana,” tutur Wahid. .
“Kemudian skenario kedua adalah apabila kondisi pandemi covid 19 ini diprediksi baru berakhir bulan Desember 2020, maka proses pembelajaran tahun 2019-2020 ini diperpanjang sampai Desember 2020. Dimana waktu sampai Desember 2020 ini tentunya harus diisi dengan pembelajaran pembelajaran dalam rangka peningkatan karakter dan juga dalam rangka penanggulangan bencana, sehingga apabila skenario optimis itu terjadi artinya Covid 19 berakhir pada bulan Juni 2020, maka tahun ajaran baru akan dimulai bulan Agustus tahun 2020. Sehingga masih normal. Namun demikian apabila skenario pesimis artinya Pandemi Covid 19 ini baru terselesaikan Desember 2020, maka tahun ajaran baru akan dimulai pada Januari 2021,” tegasnya.
“2 skenario itu yang direncanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan tentu melihat kondisi Jawa Timur saat ini kita sepertinya juga sebenarnya sama dengan skenario Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saya setiap hari melakukan teleconference dengan para kepala cabang dinas untuk mengevaluasi proses pembelajaran selama pandemi covid 19. Semuanya akan berakhir pada Desember 2020. Karena kurikulumnya kan tentu sudah tercapai maka akan diisi dengan pendidikan karakter dan kebencanaan. Dari semuanya itu belum bisa dilakukan secara riil artinya semua dilakukan secara online sepanjang kondisi masih seperti ini,” pungkasnya. (yul)