SURABAYA, Beritalima.com |Sosok tegas, cerdas, mumpuni, murah senyum dan dermawan ini melekat erat dalam diri seorang laki-laki yang juga terkenal ramah dan humble. Iatidak hanya sibuk mengurusi dunia pendidikan saja, meskipun menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, M.T juga aktif di organisasi sosial dengan berbagai kesibukan, mulai dari mengurusi pendidikan, olahraga, hingga keagamaan.
Pria kelahiran Lamongan tersebut juga tercatat aktif menjadi Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) ITS, Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jawa Timur, Ketua Umum Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergasi) Wilayah Jawa Timur, Ketua Umum Sepak Takraw Jawa Timur, dan Ketua Umum Pusat Inkubasi Bisnis Syariah MUI Jawa Timur.
“Meskipun menjadi Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur saya juga masih aktif di organisasi-organisasi sosial, saya ingin memanfaatkan disela-sela waktu yang saya punya, termasuk saat-saat hari libur, saya menangani organisasi-organisasi yang ada di dalamnya,” terang Wahid.
Pria alumni Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS tersebut, juga menjadi penasehat di lembaga takmir masjid PWNU Jawa Timur serta menjadi pelindung Masjid Agung di Lamongan.
“Alhamdulillah saya selalu bersyukur atas semua ini sehingga saya semangat dalam hidup dan tidak merasa pernah gagal, saya selalu nerima apapun yang diberikan oleh Allah kepada saya,” sambung ayah dari 4 anak tersebut.
Sebelum menjabat Kepala Dinas Pendidikan, Wahid meniti karirnya sebagai staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Timur, dan sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan LLAJ Jawa Timur.
Pada tahun 2015-2016 Wahid juga diberi amanah menjadi Pj Bupati Lamongan dan Pjs Wali Kota Malang. Sosoknya yang ramah dan mudah bergaul, serta memiliki pengalaman di birokrasi tersebut membuat Wahid didapuk sebagai Ketua RT di perumahannya.
“Mungkin karena pengalaman saya sehingga dipercayai sama tetangga-tetangga untuk menjadi Ketua RT di perumahan saya. Alhamdulillah saya bersyukur atas kepercayaan ini semua,” ujar Wahid.
Wahid mengatakan, dirinya mempunyai prinsip hidup tidak mudah untuk berpuas diri dan harus tetap belajar, termasuk belajar dari orang-orang sukses lainnya. “Satu hal yang saya lakukan adalah saya selalu mempelajari orang-orang yang sukses. Mengapa mereka bisa sukses, mungkin belajar dari itulah saya meniti karir ini,” ungkap pria berusia 57 tahun tersebut seraya tersenyum lebar.
Sejak menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur pada Januari 2020 lalu, Wahid mengatakan dirinya punya tantangan besar untuk memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Terlebih pada saat pandemi Covid-19 ini, pendidikan juga merasakan imbasnya.
“Hampir setiap hari saya teleconference baik dengan Kepala Cabang Dinas maupun stakeholder yang lain. Kami selalu berharap bahwa sekolah itu selalu mempersiapkan skenario-skenario pendidikan di tengah pandemi Covid-19. Dengan memanfaatkan teknologi digital, pendidikan Indonesia harus maju meskipun ada wabah di tengah kita,” tegasnya.
Selain prinsip untuk tidak mudah menyerah, pria yang pernah menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Jatim tersebut cukup sederhana yaitu ingin melakukan yang terbaik untuk kesuksesan orang lain.
“Jadi moto hidup saya adalah kebahagiaan saya adalah cermin dari langkah saya dalam membahagiakan orang lain. Oleh karena itu, saya selalu ingin setiap langkah saya bisa bermanfaat bagi orang lain,” pungkasnya. (yul)