Wahid Wahyudi : Uji Coba Sekolah Tatap Muka Jangan Munculkan Kluster Baru

  • Whatsapp
Dr Ir H Wahid Wahyudi MT Kepala Dinas Pendidikan provinsi Jatim

SURABAYA, Beritalima.com |Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan segera melakukan uji coba pembelajaran secara langsung tatap muka di sekolah untuk jenjang pendidikan SMA/SMK pada 18 Agustus 2020 mendatang. Uji coba ini hanya bersifat fleksibel.


“Sifatnya tidak wajib. Pihak sekolah harus mendapat persetujuan dari Satgas Covid-19 kabupaten/kota,” kata Kepala Dinas Pendidikan provinsi Jatim, Dr Ir H Wahid Wahyudi MT kepada wartawan usai menghadiri acara penyerahan Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia di Kantor Gubernur Jatim, Minggu (16/8/2020).


Wahid berpendapat bahwa saat ini, beberapa pejabat Dinas Pendidikan bersama dengan kepala sekolah terus berupaya melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 terkait perkembangan virus di daerahnya. Koordinasi ini penting, agar jangan sampai memunculkan klaster penyebaran baru di sekolah.


“Yang ditakutkan apabila dibuka tanpa ada koordinasi yang baik justru akan memunculkan kluster penyebaran Covid-19 baru di sekolah. Sekolah yang akan melakukan uji coba terbatas juga sudah melakukan koordinasi dengan orang tua siswa,” paparnya.


Karena itu,  pihaknya hanya mengijinkan sekolah yang sudah menerapkan protokol kesehatan, dan sudah memiliki sarana infrastruktur lengkap terkait kewajiban melakukan social distancing dan physical distancing bagi siswa maupun guru pengajar. 


Disamping itu, Wahid menyebut bahwa baik para siswa maupun guru,  diharapkan bisa membawa makanan dan minuman dari rumah, karena sekolah tidak menyediakan, kantin sekolah untuk sementara waktu ditutup.
Wahid kembali mengungkapkan bahwa uji coba pembelajaran secara langsung tatap muka di sekolah ini bersifat fleksibel. Artinya, apabila ada yang tidak setuju baik dari Satgas Covid-19 atau orang tua para siswa diperbolehkan tidak mengikuti uji coba dan tetap belajar secara online.
“Tugas guru sekarang dobel ada yang sekolah tatap muka, tapi bersamaan juga sekolah daring,” terang mantan Kepala Dinas Perhubungan ini lebih lanjut. 


Dalam uji coba terbatas ini, Wahid menyebutkan, pembukaan sekolah boleh dilakukan mulai dari zona orange dengan kapasitas 25 persen dari total siswa. Kemudian zona kuning dengan kapasitas 50 persen dari total siswa.


Selama uji coba, sekolah hanya melakukan pembelajaran dalam waktu tiga jam mulai pukul 07.00 WIB-10.00 WIB. Dalam sehari ada empat mata pelajaran yang diajarkan, tidak diperbolehkan untuk istirahat, karena ditakutkan akan menimbulkan kerumunan siswa. (yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait