TRENGGALEK, beritalima.com
Gelaran pesta demokrasi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia akan segera dilaksanakan. Pemilihan umum (pemilu) untuk menentukan Presiden, Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR- RI), serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten tinggal menghitung hari.
Untuk itulah Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Trenggalek mulai melakukan berbagai tahapan, diantaranya menyortir dan melipat surat suara pemilu 2019.
Bertempat di Gedung Serbaguna Kabupaten Trenggalek, sebanyak 200 orang tenaga pelipat diperbantukan untuk melakukan penyortiran serta pelipatan terhadap 593.384 lembar surat suara pemilihan legislatif anggota DPR-RI yang baru saja tiba pada hari Kamis (14/3) sore kemarin. Sedangkan surat suara untuk DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPD dan Pemilihan Presiden (Pilpres) akan dikirim secara bertahap kemudian.
Kepolisian Resor (Polres) Trenggalek sebagai pemangku keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah, secara penuh membantu pengamanan dari proses agenda nasional tersebut termasuk melakukan pengawalan saat pengambilan kertas surat suara dari lokasi percetakan di Kabupaten Nganjuk.
“Sejak hari Kamis sore sekitar pukul 17.30 WIB, ratusan ribu surat suara untuk pemilihan anggota DPR-RI tiba di gedung Serbaguna Trenggalek. Pengambilan surat suara dari percetakan di Kabupaten Nganjuk tersebut, sesuai perintah dan petunjuk Bapak Kapolres kita kawal ketat dengan melibatkan semua fungsi yang ada di Polres Trenggalek,” jelas Waka Polres Trenggalek, Kompol Agung Setyono kepada beritalima.com disela kesibukannya saat melakukan pengecekan di Gedung Serbaguna, Sabtu, (16/3/2019).
Hari ini datang lagi kertas suara begitu pula besok dan seterusnya sampai target terpenuhi, lanjut Kompol Agung yang melakukan peninjauan dengan didampingi beberapa Pejabat Jajaran Utama (PJU) Polres Trenggalek, diantaranya Kabag Ops, Kasat Sabhara , Kasubag humas dan tim dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Trenggalek.
“Sesampai di lokasi, ribuan surat suara yang terbungkus dalam 1.187 box dengan isi masing-masing box sebanyak 500 lembar dinyatakan lengkap oleh KPU dan langsung dilakukan penyortiran serta pelipatan. Sebanyak 200 tenaga sortir dan lipat yang dibagi ke dalam 20 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 10 orang melakukan tugas tersebut,” imbuhnya.
Dalam proses sortir dan pelipatan surat suara itu berlangsung ketat dan selektif, tidak boleh ada kesalahan. Untuk menghindari tindakan yang tidak diinginkan, tiap hari selama kegiatan berlangsung sebanyak 21 personil dari kepolisian diterjunkan secara bergantian untuk membantu mengamankan jalannya sortir dan lipat surat suara.
“Nantinya, tiap hari sebanyak 21 personil secara bergantian kami plotting ke dalam titik-titik tertentu. Ada 20 kelompok yang terdiri dari 10 orang per kelompok, di masing-masing sudut ada petugas yang berjaga. Termasuk di luar gedung dan pintu masuk,” urai perwira menengah berpangkat melati satu dipundak ini.
Dengan keberadaan petugas di pintu masuk gedung, lanjut Waka Polres, untuk melakukan inspeksi (pemeriksaan_red) terhadap barang bawaan tenaga sortir dan pelipat. Berbagai peralatan seperti handphone, gunting kuku, serta beberapa jenis cairan tertentu dilarang untuk dibawa masuk.
“Area harus steril, termasuk kuku tenaga pelipat juga tidak boleh panjang. Kami antisipasi sedemikian rupa agar proses ini dapat berjalan lancar sesuai tahapannya,” tegasnya.
Nantinya, sebagaimana rencana yang sudah disampaikan oleh KPU, pasca sortir dan lipat rampung, pihaknya juga akan melakukan pengawalan dalam pendistribusikan surat suara ke empat gudang di masing-masing daerah pemilihan (dapil).
“Ditargetkan oleh KPU, H-3 dari pelaksanaan pemungutan, seluruh surat suara sudah terdistribusi jadi pihak kami sebagai pengamanan akan terus melakukan pengawalan. Jangan sampai ada gangguan, misi kami sebagai alat negara adalah mensukseskan agenda negara demi kepentingan seluruh rakyat,” tegas pria ramah asli Ngawi tersebut. (her)