Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Minta Pemerintahan Jokowi Genjot Vaksinasi

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lanjutan adalah saat yang tepat buat Pemerintah pimpinan Presiden Joko Wiodo (Jokowi) untuk menggenjot program vaksinasi.

Pasalnya, kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI bidang Industri dan Pembangunan, Dr H Mulyanto meski telah berlalu hampir satu bulan PPKM darurat diberlakukan ternyata indikator kasus positif baru harian dan positive rate hasil testing masih tinggi.

 

Kepada awak media di Jakarta, Rabu (28/7), anggota Komisi VII DPR RI ini mengatakan, dirinya menilai proses vaksinasi masih sangat lambat yakni rata-rata di bawah 1 juta dosis per hari dengan jangkauan 15 persen dari populasi.

Dengan begitu, tidak heran NikkeiAsia, terkait dengan indeks recovery yang memprediksi seberapa dekat negara-negara pulih dari pandemi, menempatkan Indonesia pada peringkat ke-110 dari 120 negara.

 

Karena itu, wakil rakyat dari Dapil III Provinsi Banten tersebut meminta Pemerintahan Jokowi melibatkan kader PKK dan Posyandu yang tersebar di seluruh daerah di tanah air untuk meningkatkan kecepatan program vaksinasi. Soalnya, kader PKK dan Posyandu memiliki keterampilan di bidang kesehatan masyarakat dan menyebar di seluruh pelosok.

“Pemerintah jangan malah menerjunkan BIN, yang bukan tupoksinya. Biarlah BIN menjalankan tugas mencari, mengelola dan menganalisis data intelejen. Jangan dibebani dengan tugas vaksinasi,” tegas Mulyanto.

Sebenarnya, kata Mulyanto, lambatnya vaksinasi bukan karena ketiadaan vaksin tapi karena distribusi dan operasionalisasi di lapangan. Vaksin yang terserap baru 37 persen dari total.

Selain itu ditengarai vaksin Sinovac masih numpuk berupa bahan baku di BUMN Bio Farma sehingga banyak daerah yang mengeluhkan kehabisan vaksin.

Dari jumlah vaksin yang diimpor, sebagaimana disampaikan pihak Pemerintah (27/7), total 173.306.740 dosis, baru 64.13 juta yang telah digunakan untuk vaksinasi baik dosis kesatu maupun kedua, atau baru sekitar 37 persen dari dosis vaksin yang ada.

Dengan demikian stok vaksin yang masih tersedia sebesar 67 persen.

Untuk diketahui, menurut keterangan Pemerintah, sampai tanggal 26 Juli 2021, jumlah orang yang telah divaksin dosis pertama sebanyak 45.5 juta orang atau 21.9 persen dari target. Mereka yang telah menerima dosis lengkap 18.6 juta orang atau 8.9 persen dari target.

 

Bila berdasarkan prosentase populasi sebagaimana dirilis Our World in Data, Indonesia baru memvaksinasi penduduk 15 persen dari populasi. Kecepatan vaksinasi kita rata-rata masih di bawah 1 juta dosis per hari.

Sementara program vaksinasi di Malaysia dan Thailand sudah mencapai 37.5 persen dan 17.4 persen populasi. Indonesia hanya sedikit lebih baik dibandingkan Vietnam.
(akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait