AMBON, – Wakil Ketua I DPD RI Nono Sampono melakukan kunjungan kerja ke Desa Batumerah, Kota Ambon. Kunjungan tersebut untuk memantau pengelolaan dana desa oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang merupakan percontohan bagi desa-desa di Provinsi Maluku yang telah memiliki bisnis center mandiri dan modern.
Pejabat Kepala Pemerintahan Negeri Batumerah Fenly Masawoy, menyampaikan kepada Wakil Ketua I DPD RI bahwa Pemerintah Desa Batumerah melalui Bumdes-nya telah menyelesaikan pembangunan sebanyak 22 unit kios yang lokasinya berada tepat di area Lapangan Hatukau, Desa Batumerah. “Nantinya tribun akan terintegrasi dengan Bumdes business center atau pusat bisnis,” kata dia saat ditemui di kantor pengelola Badan Usaha Milik Negeri (Bumneg) Business Center, Hatukau, Batumerah, Jumat (10/7/2020).
Dalam perencanaannya, kios tersebut merupakan aset desa setempat dari penggunaan dana desa. Lebih lanjut Fenly menyampaikan pembangunan ini untuk kepentingan investasi jangka panjang. Harapannya desa lebih maju dan mandiri melalui pengelolaan area bisnis dengan sejumlah fasilitas yang mudah diakses dan tertata rapi.
Fenly menyontoh, jika harga sewa satu los sebesar Rp 1 juta perbulan, maka dalam sebulan ada Rp 22 juta pemasukan desa yang dapat dikelola bagi kepentingan pembangunan desa nantinya. Saat ini, Bumdes juga telah membuka Bumneg Mart yang menjual kebutuhan sehari-hari.
Nono Sampono mengatakan, desa merupakan ujung tombak pembangunan dalam sebuah daerah. Untuk itu perlu memiliki salah satu program yang berkaitan dengan percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa tahun 2020.
“DPD RI akan terus bersinergi dalam mendorong percepatan pembangunan kawasan pedesaan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahterakan masyarakat,” katanya.
Nono Sampono menilai melalui mekanisme pengolaan yang baik, dana desa dapat menekan angka pengangguran. Salah satu langkah yang bisa mengatasi hal tersebut yakni dengan menjalankan dan memanfaatkan dana desa yang telah disalurkan pemerintah kepada daerah.
“Dana ini bisa dimanfaatkan untuk menekan angka pengangguran di negeri kita salah satunya bisa memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” terangnya.
Karena itu, Nono mengingatkan agar pengelolaan dan pemanfaatan dana desa harus dengan manajemen yang baik sehingga tata kelola dana desa semakin optimal, transparan dan akuntabel.
“Harapannya desa bisa mensejahterakan dirinya sendiri karena itu kita jadikan ini sebagai investasi,” tegas Fenly. Fenly juga menambahkan, pembangunan kios merupakan satu dari tiga fokus aliran dana desa pada musrenbang 2018. Dua lainnya yakni renovasi tribun dan Lapangan Hatukau serta perpustakaan yang telah lebih dulu tuntas.
Keberadaaan lapangan tersebut, dapat menjadi ruang terbuka bagi warga juga pengembangan pusat olahraga sepak bola yang telah lebih dulu melahirkan banyak pesepakbola berprestasi dari Negeri Batumerah. (IRD)