Kota Bima NTB, beritalima.com
Sebagai upaya untuk penertiban administrasi pengelolaan dan layanan perpustakaan di sekolah. Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Bima Nusa Tenggara Barat, selasa (9/8/2016) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan perpustakaan sekolah. Bimtek yang dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Bima, dihadiri Kabid Pelayanan Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Bima dan diikuti 80 orang tenaga pengelolaan perpustakaan. Dra. Hj. Sri Ratnawati, MH selaku Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Bima dalam laporannya menyampaikan, bahwa pelaksanaan Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan perpustakaan sekolah, tujuan lain agar sekolah dapat menata dan mengelola perpustakaan sekolah dengan baik, serta diharapkan terwujudnya perpustakaan sekolah yang dapat melayani kebutuhan siswa.
Melalui Bimtek, tambah Hj. Ratnah, tentunya diperlukan pengelola perpustakaan yang memiliki keterampilan pengetahuan dibidang perpustakaan. Ia juga mengakui bahwa Tenaga pengelola perpustakaan sekolah masih banyak yang belum mengikuti bimtek pengelolaan perpustakaan, sehingga pelayanan dan pengelolaan perpustakaan di sekolah belum maksimal, ujarnya. Pada kesempatan tersebut Hj. Ratnah menjelaskan bahwa Dasar kegiatan bimtek mengacu pada undang-undang no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, Peraturan Pemerintah RI No. 24 tahun 2014 dan SK Walikota Bima tahun 2016. Sementara Anggaran dibebankan pada DPA Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Bima tahun 2016. Ia menjelaskan, bahwa Peserta Bimtek sebanyak 80 orang, terdiri dari Pengelola Perpustakaan SD 64 orang, dan Pengelola Perpustakaan SMP 16 orang, adapun waktu pelaksanaan selama 2 hari, tanggal 9 – 10 Agustus 2016. Sedangkan narasumber Bimtek, dari Badan Perpustakaan dan Arsip Propinsi NTB.
Kepala Bidang Pelayanan Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB, H. Lalu Anwar, S.Pd, M.Si berharap, melalui Bimtek peserta memahami pedoman pengelolaan perpustakaan, mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi di perpustakaan sehingga perpustakaan bisa menjadi sumber informasi dan mampu mengembangkan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di perpustakaan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana penunjang layanan perpustakaan, terangnya.
Senada dengan hal tersebut. Wakil Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin dalam sambutannya mengatakan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern serta perkembangan ilmu pengetahuan dan arus informasi yang demikian pesatnya, maka persaingan semakin ketat disegala sektor kehidupan. Sedangkan dilain pihak, manusia mempunyai kecenderungan untuk menyelesaikan segala persoalannya secara instant, dimana segala sesuatunya tersaji dengan cepat dan tepat. Secara umum, bangsa kita banyak sekali ketertinggalannya dengan Negara lain, hal ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia Indonesia masih sangat rendah. Menurut Wawali, bahwa di kalangan masyarakat Indonesia umumnya sampai saat ini kebiasaan membaca masih rendah. Alasan klasik yang sering mengemuka adalah bahwa membaca belum membudaya di kalangan masyarakat, apalagi jika bahan pustaka yang dibutuhkan tidak tersedia. H.Man (sapaan akrab Wawali) juga menggambarkan, bahwa menurut data dari PBB, minat baca siswa-siswi di Indonesia setara dengan minat baca anak-anak di Afrika Selatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi, menurut Wawali adalah pengelolaan perpustakaan yang tidak berdasarkan pada kebutuhan siswa dan siswi tersebut. Sebagai bahan renungan kita bersama, kita harus memiliki tanggung jawab bagaimana menumbuhkan minat baca anak anak kita dan bagaimana membuat SDM masyarakat lebih baik, pungkas H. Man. (B5-SUKUR)