SURABAYA, Beritalima.com | Keberhasilan Kota Pahlawan berstatus zona kuning, tentu tidak lepas dari peran serta dan dukungan masyarakat dalam membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menanggulangi Covid-19. Salah satu wujud dukungan itu telah dilakukan oleh Relawan Surabaya Memanggil.
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras tanpa pamrih yang dilakukan Relawan Surabaya Memanggil, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya memberikan piagam penghargaan dan paket sembako secara simbolis kepada mereka di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (3/9/2021).
Penyerahan piagam itu dihadiri oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Danlanud Muljono Kolonel Pnb Moh. Apon, S.T., MPA. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya Anton Delianto, dan Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi. Kemudian dihadiri juga oleh Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak Kompol Wahyu Hidayat, Kasdim 0830/Surabaya Utara Letkol Arh Drs. Adnan.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan, keberhasilan Kota Surabaya masuk dalam kategori PPKM Level 3 atau berada dalam zona kuning tidak lepas dari peran serta seluruh warga Surabaya. Di antaranya adalah Relawan Surabaya Memanggil.
“Tidak mungkin Surabaya menjadi kota yang seperti sekarang ini, tidak mungkin Surabaya bisa bangkit dari keterpurukan. Ketika kalian (Relawan Surabaya Memanggil) tidak hadir membantu Pemkot Surabaya. Hormat saya sebagai Wali Kota Surabaya dan mewakili seluruh warga Surabaya,” kata Wali Kota Eri.
Oleh sebab itu, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa ini bukti kebersamaan, gotong-royong, dan bahu-membahu seluruh warga Surabaya dalam menanggulangi Covid-19. Ia yakin, upaya pemkot dan seluruh warga Kota Surabaya akan diijabah oleh Allah SWT. “Kita bisa meletakkan jabatan kita, harga diri kita, kesombongan kita untuk satu tujuan yang sama, yaitu lepas dari pandemi Covid-19. Insya Allah diijabah oleh Gusti Allah,” sebutnya.
Wali Kota Eri mengungkapkan, Relawan Surabaya Memanggil akan selalu ada di hati masyarakat dan menjadi bagian dari keluarga besar Kota Surabaya. Meski, mereka sudah kembali untuk mengabdi kepada kampungnya masing-masing.
“Kalian adalah agen-agen perubahan. Kemampuan saya dan Pemkot Surabaya terbatas. Kesempurnaan bisa kita raih jika satu sama lain selalu ada dan terikat di hati kita. Kita hidup untuk kota dan negara tercinta. Kita hidup untuk kebahagiaan warga Kota Surabaya. Karena, kebahagian warga Surabaya adalah kebahagiaan kita juga,” ungkapnya.
Sekali lagi, Wali Kota Eri menyampaikan terima kasih kepada Relawan Surabaya Memanggil. Ia juga tidak akan melupakan perjuangan bersama yang telah dilalui. Ke depan, ia ingin bersama-sama untuk terus berjuang dan bergerak untuk menciptakan kekuatan dan kebahagian yang baru.
“Dulu dengan berjuang bersama kita merebut kemerdekaan. Hari ini perjuangan tetap kita lakukan untuk kebahagiaan warga Kota Surabaya. Matur nuwun (terima kasih) Relawan Surabaya Memanggil,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Relawan Surabaya Memanggil, Aryo Seno merasa sangat terharu atas perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan Kota Surabaya kepada mereka. Sebab, apa yang dilakukan oleh Relawan Surabaya Memanggil, murni sebagai bentuk aksi kemanusiaan untuk membantu pemkot.
“Jujur saya sangat terharu. Kami tidak menyangka bahwa ada apresiasi seperti ini dari Kota Surabaya. Semoga energi ini terus bergulir dan bisa menjadi inspirasi di situasi kritis seperti yang kita hadapi kemarin,” kata Seno.
Seno memaparkan, Relawan Surabaya Memanggil berjumlah lebih dari 2.000 orang. Namun, hanya 635 relawan yang berstatus aktif. 635 relawan itu dibagi ke dalam delapan divisi yang mempunyai tugas masing-masing. Salah satunya, sebagai pengemudi ambulans yang bertugas mengantar jenazah Covid-19.
“Relawan yang non aktif itu bisa menjadi tenaga tambahan. 635 relawan aktif ada yang ditugaskan di Dinas Sosial sebagai pengemudi ambulans, RSLT, Asrama Haji, Krematorium, Puskesmas, dan Kecamatan. Lalu, ada yang menjadi ‘runner oxygen’, petugas percepatan vaksinasi, dan bertugas di tim sekretariat,” paparnya.
Sementara itu, ayah dari Seno, Filipus Tedjo Baskoro menceritakan, awalnya ia sempat merasa was-was ketika anaknya menjadi bagian dari Relawan Surabaya Memanggil. Namun, ia percaya bahwa niat baik putranya itu akan mendapat perlindungan dari Tuhan. Apalagi, selama menjalankan tugas sebagai relawan, putranya selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Sebagai orang tua, saya merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kegiatan anak saya dan teman-temannya itu bisa berkontribusi untuk Kota Surabaya khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19,” pungkasnya. (*)