SURABAYA, beritalima.com | Rumah Padat Karya di Kecamatan Sambikerep dan Kecamatan Benowo telah diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Senin (20/6/2022) sore. Saat peresmian, Wali Kota Eri Cahyadi ingin Rumah Padat Karya itu digunakan sebaik mungkin untuk kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikelola oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Kota Pahlawan.
Diresmikannya Rumah Padat Karya kali ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya. “Pemkot Surabaya berkomitmen, ketika asetnya digunakan ekonomi kerakyatan, itu harus digerakkan oleh MBR, bahkan anak mudanya juga kita jaring untuk mendapatkan pekerjaan dengan menggandeng stakeholder,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Komitmen Pemkot Surabaya mengatasi kemiskinan dan pengangguran bukan hanya membangun Rumah Padat Karya saja, akan tetapi ke depannya juga membuat tempat wisata dan peternakan yang juga dimanfaatkan oleh MBR Kota Pahlawan. Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menjelaskan, tempat wisata yang dimanfaatkan oleh MBR itu nantinya terintegrasi dengan Rumah Padat Karya.
Salah satunya adalah wisata taman bunga anggrek yang terintegrasi dengan Rumah Padat Karya di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo. Menurut dia, Rumah Padat Karya itu tidak asal bangun, akan tetapi disesuaikan dengan pasar yang ada di masing-masing wilayah.
“Kita lihat dulu pasarnya, jadi jangan sampai pemkot memanfaatkan lahannya untuk ekonomi kerakyatan tapi tidak sesuai pasarnya. Maka dari itu kami selalu berkoordinasi dengan warga, apa yang ingin dikerjakan, jangan sampai warga itu terpaksa,” ujar Cak Eri.
Cak Eri menjelaskan, Padat Karya yang digerakkan oleh MBR itu nantinya bukan hanya hanya di bidang cuci motor dan mobil, permak jeans, kuliner dan lain sebagainya, tetapi juga ada yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan. “Ada lahan tertentu yang akan kita gunakan untuk ketahanan pangan, seperti untuk budidaya Porang. Nah itu nanti juga kita gunakan sesuai dengan lingkungannya agar tepat sasaran,” jelasnya.
Dalam peresmian Rumah Padat Karya di eks lokalisasi Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo kemarin, Cak Eri Cahyadi juga menyampaikan kepada jajaran Kepala PD, camat dan lurah, bahwa ia juga ingin membuat wisata offroad di kawasan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri.
“Jadi Padat Karya itu bukan hanya berupa wadah seperti ini (di Sambikerep dn Sememi) saja, ada lahan seluas 9 hektar di Bangkingan itu bisa dijadikan wisata adventure seperti di Yogyakarta atau Malang. Tolong itu segera dijalankan, sehingga Padat Karya itu tidak hanya seperti ini saja, tapi ada banyak jenisnya,” sebut dia.
Bukan hanya, di wilayah Kelurahan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri saja, Cak Eri juga ingin lahan pemkot yang lain seperti di kawasan taman hutan raya yang ada di Pakal, Balas Klumprik dan Bangkingan itu juga bisa dimanfaatkan untuk lahan peternakan. “Nanti bisa dimanfaatkan untuk pertanian, kemudian dibelikan sapi dan kambing yang kualitasnya bagus, kemudian diekspor. Jadi kalau sudah berbicara Padat Karya, itu jangan terpaku seperti yang kita resmikan kali ini,” imbuhnya.
Terakhir, ia menyampaikan kepada jajarannya dan warga Surabaya untuk tidak lupa mensupport produk UMKM Kota Surabaya. Menurut dia, produk buatan UMKM Surabaya kualitasnya tidak kalah dengan produk buatan luar negeri maupun pabrikan. Dirinya mencontohkan, seperti sepatu buatan Surabaya Perkasa (Super) yang ia pakai saat peresmian Rumah Padat Karya kemarin.
“Ayo jangan malu ketika memakai produk buatan UMKM, saya saja ketika ada tugas ke pemerintah pusat selalu memakai batik dan sepatu buatan UMKM Surabaya. Kulo jamin panjenengan (saya jamin) kalau pakai sepatu atau batik UMKM, pasti tambah ayu, tambah ganteng (semakin cantik dan tampan),” pungkasnya. (*)