SURABAYA, beritalima.com | Sebanyak 668 pelajar di Kota Pahlawan mengikuti prosesi Purnawidya yang berlangsung di Gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya, Selasa (21/6/2022). Para pelajar yang hadir merupakan perwakilan dari SD/MI Negeri/Swasta, SMP/MTS Negeri/Swasta dan Pendidikan Nonformal Paket A/B/C di Kota Surabaya.
Selain digelar di Gedung Convention Hall, prosesi Purnawidya yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu secara serentak juga diikuti para pelajar melalui virtual.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani hadir dalam acara Purnawidya tersebut. Bahkan, keduanya secara simbolis juga mengalungkan gordon kepada perwakilan siswa peserta Purnawidya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh pelajar Surabaya. Baik itu yang mengikuti prosesi Purnawidya secara langsung maupun virtual. “Saya memberikan satu semangat kepada anak-anak bahwa kita harus berjuang bersama dan gotong-royong,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Dia berpesan kepada seluruh pelajar itu agar tak perlu minder dan khawatir dengan biaya pendidikan sekolah. Sebab, Pemkot Surabaya memastikan anak-anak Kota Pahlawan mendapatkan akses pendidikan.
“Jadi saya ingin Arek Suroboyo ketika meneruskan pendidikan itu tidak ada rasa minder atau khawatir tidak bisa bayar sekolah. Karena pemkot hadir di sana,” ujarnya.
Tak hanya itu, wali kota yang akrab disapa Cak Eri juga menekankan kepada para pelajar agar tetap memegang teguh sifat akhlakul karimah. Sebab, dia meyakini, di antara para pelajar yang mengikuti Purnawidya adalah calon-calon pemimpin di masa depan.
“Pemimpin saya yakin akan muncul dari arek-arek Suroboyo. Mereka akan jadi pemimpin di kemudian hari. Karena itu harus memiliki sifat jujur dan akhlakul karimah,” ujarnya.
Apabila anak-anak itu ke depan ingin menjadi orang yang sukses dan berhasil, Cak Eri juga berpesan kepada mereka agar selalu berbakti dan tawadhu kepada orang tua dan guru. Walaupun ke depannya mereka sudah menjadi pemimpin atau orang yang sukses.
“Karena itu saya berharap kepada anak-anak kalau ketemu guru, masio (walaupun) suatu saat sudah menjadi pimpinan atau orang berhasil ya harus cium tangan, karena kita cari berkahnya,” tegasnya.
Ketika berkah itu sudah didapat dari kedua orang tua dan guru, Cak Eri meyakini, kehidupan para pelajar itu ke depannya akan lebih mudah. “Itu yang saya tekankan kepada arek-arek tadi. Kebersamaan, kekeluargaan, gotong-royong, akhlakul karimah dan tawadhu kepada orang tua,” pungkasnya. (*)