Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seakan tak kenal lelah dalam membersihkan dan mempercantik Kota Surabaya. Bahkan, ia pun berkali-kali melakukan kerja bakti di berbagai titik di Kota Surabaya. Hari Senin-Selasa kemarin, Wali Kota Risma bersama jajarannya kerja bakti di Jalan Tegalsari. Hari ini, Rabu (22/1/2020), ia bersama jajarannya kembali melakukan kerja bakti di kawasan Jalan Pregolan Bunder – Jalan Kombes Pol M Duryat Surabaya.
Tiba di lokasi, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu turun dan langsung mengambil sapu. Tak ragu-ragu dia langsung menyapu dedaunan yang berguguran di jalur pedestrian itu. Sesekali dia juga meminta jajarannya untuk melakukan perantingan dan juga mengeruk saluran yang ada lumpurnya. Dengan instingnya, dia seakan tahu betul dimana saja saluran-saluran yang sudah dipenuhi lumpur, sehingga saluran itu pun dikeruk supaya tidak ada genangan di kawasan tersebut.
Salah satu pejabat yang sering mengikuti Wali Kota Risma kerja bakti itu adalah Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), Ipong Wisnoewardono. Bahkan, pada kerja bakti kali ini, Wali Kota Risma langsung memberikan perintah kepadanya.
Ipong menjelaskan, selama kegiatan ini, ada beberapa taruna yang disampaikan Wali Kota Risma kepada dirinya. Salah satunya adalah diminta untuk merapikan tanaman, menambah tamanan pelindung di jalur pedestrian di sekitaran wilayah dan membersihkan saluran air. “Bu Wali memberi taruna pembenahan tanaman agar lebih cantik. Lalu memendekkan beberapa tanaman supaya tidak tinggi, jadinya lebih rapi,” kata Ipong disela kerja bakti.
Ia menjelaskan, perantingan pohon-pohon ini memang sudah rutin dilakukan dan menjadi bagian dari perawatan. Bahkan, perantingan yang dilakukan DKRTH juga mengutamakan estetika kota. “Jadi, kami motongnya tidak asal, tapi memperhatikan estetikanya. Paling tidak tetap kelihatan bagus, tidak semburat, jadi enak dilihat,” paparnya.
Kegiatan tersebut juga mengerahkan hampir dua ratus personel yang terdiri dari personil Satuan Tugas (Satgas) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) dan Satpol PP. Mereka semua bekerja secara cepat, bahu membahu dan tampak kompak menyelesaikan tugasnya.
Tidak hanya itu, pedestrian yang masih belum ditanami bunga atau pun pohon-pohon, saat itu langsung ditanami oleh DKRTH. Salah satunya yang ditanam kala itu adalah pohon pelindung dan yang berbunga seperti angsana dan sepatu dea.
Menurut Ipong, dengan pohon berbunga itu, maka akan memberikan kesan tersendiri bagi warga Kota Surabaya, khususnya yang melintas di kawasan tersebut. Di samping itu, apabila kawasan itu semakin bagus dan semakin hijau, maka tidak menutup kemungkinan burung-burung juga akan hinggap di kawasan tersebut.
“Jadi. orang melihatnya enak, saat macet orang akan melihat keindahan ruang terbuka hijau ini, sehingga di jalan tidak bikin stres,” pungkasnya. (*)