KOTA BATU, beritalima.com – Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko menilai sosok yang paling tepat dan dianggap pantas dan mempunyai jiwa kepemimpinan serta patut menjadi tauladan adalah sosok paling tepat menjadi Gubernur Jawa Timur mendatang, meneruskan tongkat estafet Gubernur saat ini Soekarwo.
ER berharap pengganti Soekarwo bisa melanjutkan tren positif khususnya dalam pembangunan ekonomi yang sudah semakin baik setiap tahunnya di Jatim.
Siapapun gubernurnya, lanjut ER, konsep pembangunan jelas, punya leadership yang patut diteladani dan tentunya mengutamakan kepentingan masyarakat Jatim. “Demi mencapai kemakmuran baik dari segi sosial, budaya, ekonomi, dan tentunya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Jatim,” jelasnya, Selasa (30/05/2017).
Latar belakang sosok calon Gubernur, tambahnya, bisa dari mana saja, intinya bisa membangun Provinsi Jatim jauh lebih baik usai masa kepemimpinan Soekarwo. “Latar belakang bisa datang dari mana saja, pendidikan yang berbeda, pengalaman yang berbeda-beda. Terpenting Jatim akan lebih maju melanjutkan roda ekonomi yang sudah sangat baik dimasa Pakde Karwo,” terang dia lagi.
ER menuturkan, berdasarkan leader opinion, sosok cagub Jatim saat ini sudah baik. Tapi demikian, partai pengusung diharapkan membuka lebar kacamata politiknya. Jika sosok kader internal dianggap sudah mumpuni tidak ada masalah. Tapi apabila ada figur lain di luar kader partai jauh lebih baik, kenapa tidak mendorong figur tersebut untuk maju ke bursa Pilgub Jatim.
“Sudah waktunya di Jatim nanti ada figur yang lebih baik semisal Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, mantan Menteri Pendidikan M Nuh, atau mantan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto yang sukses membawa Semen Gresik lebih baik,” ungkapnya.
“Semua figur tersebut adalah putra-putri terbaik Jatim, kalau ada yang lebih baik kenapa tidak? Daripada ambil yang populer tapi tidak jelas kerjanya,” sambung ER.
Figur-figur yang disebutkan di atas, terang ER lagi, dinilai lebih pas kalau saat ini memimpin Jatim. Sebut saja Khofifah yang kini menjabat sebagai menteri di kabinet kerja Jokowi. Begitu juga dengan Dwi Soetjipto yang dianggap sudah membawa perusahan negara sekelas Semen Indonesia dan Pertamina lebih baik lagi. Bahkan M Nuh, mantan menteri pendidikan juga tak kalah menterengnya
“Semua sosok tersebut dinilai pas untuk Jatim 1,” katanya.
Saat ditanya terkait Petahana saat ini Saifullah Yusuf yang berpasangngan dengan Halim Iskandar untuk maju dalam Pilgub Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).bMenurut ER, sosok Gus Ipul sudah barang tentu sangat terkenal dan populer di Jatim. Tapi Gus Ipul harus belajar banyak dengan Pakde Karwo yang dianggap sebagai bapak ekonomi Jatim dan sudah menerima banyak penghargaan.
Semua sosok yang disebutkannya, berpeluang besar untuk menduduki Jatim 1. Gus Ipul adalah teman saya, model kepopulerannya cukup untuk bertarung di Pilgub Jatim. Namun dirinya memiliki harapan ada figur baru yang nantinya bisa muncul sebagai pemimpin di Jatim. Jika pemikiran saya selaras dengan partai pengusung cagub Jatim bahwa harus ada figur baru, saya siap menjadi tim suksesnya,” tegasnya.
Selain itu, ER juga urun rembuk bahwa figur nanti tidak hanya populer di mata masyarakat Jatim, tapi juga harus bisa jadi tauladan dalam membawa Jatim lebih baik lagi. Partai jangan hanya memikirkan kepopulerannya, namun harus ditekankan apakah figur cagub Jatim nantinya bisa diharapkan lebih banyak lagi dalam pembangunan segala bidang. Parpol jangan memikirkan untung dan menangnya saja dalam pesta demokrasi Pilgub Jatim, tapi tanggung jawab moral kepada masyarakat Jatim itu sendiri.
“Kalau diperbolehkan usul, saya lebih condong ke figur yang sudah punya konsep jelas, tidak hanya modal populer, juga bisa bekerja demi mewujudkan Jatim lebih baik lagi. Masyarakat Jatim saya nilai sudah pinter dalam memilih seorang pemimpin yang cerdas, berkonsep, dan mau bekerja untuk kepentingan Jatim. Percuma pilih pemimpin yang namanya sudah populer dan dikenal, namun, kinerjanya nol, apakah ini yang diharapkan warga Jatim,” pungkasnya. (Lih/sn)