Walikota Berikan Bantuan Untuk Yatim Yang Orang Tuanya Jadi Korban Covid-19

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Kepedulian Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, kepada warga masyarakat terus berlanjut. Kali ini, berbagai perhatian diberikan kepada anak yatim dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19.

Tidak hanya bantuan sembako dan santunan, Walikota Madiun, H. Maidi, juga menyiapkan anggaran pendidikan dan pekerjaan.

‘’Hari ini kita cek anak yatim dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. Kita beri bantuan dan santunan. Yang saat ini tengah kuliah, tidak boleh putus. Perwalnya sedang kita ubah agar mereka yang kuliah ini bisa kita biayai sampai lulus,’’ kata H. Maidi, usai menyerahkan bantuan di Kelurahan Sogaten, dan Perumahan Bumi Mas, Jumat 6 Agustus 2021.

Setidaknya, walikota menyiapkan anggaran Rp 9 juta setahun untuk membantu perkuliahan tersebut. Sedangkan mereka yang masih SD dan SMP akan dipantau untuk memastikan kebutuhannya terpenuhi.

Untuk dikeahui, diketahui Pemkot Madiun memang menggratiskan biaya untuk SD dan SMP. Namun, tentu keperluan pendidikan tidak sekedar biaya bulanan sekolah. Karenanya, pemantauan dilakukan untuk memastikan kebutuhan pendidikan mereka tercukupi.

‘’Kita punya Perwal yang mengatur santunan anak yatim, piatu, dan yatim piatu sampai anak-anak yang tidak mampu. Perwal ini kita sempurnakan agar juga bisa meng-Cover pendidikan anak yatim-piatu, khususnya yang karena korban Covid-19. Prinsipnya mereka tidak boleh putus sekolah,’’ tegasnya.

Hal itu dilakukan semata untuk kesejahteraan serta memberikan hak pendidikan masyarakat. Putusnya pendidikan erat kaitannya dengan pengangguran dan kemiskinan.

Walikota tentu tidak ingin masyarakatnya menganggur dan dekat dengan kemiskinan. Sebaliknya, potensi ke jurang kemiskinan tersebut segera diantisipasi.

‘’Pemerintah harus hadir untuk masyarakatnya. Mereka tetap harus bisa mandiri biarpun sudah ditinggal orang tua,’’ imbuhnya.

Selain pendidikan, walikota juga menawarkan pekerjaan bagi mereka yang sudah lulus tingkat SMA maupun kuliah. Seperti Wahyu Krisna Hermansyah anak yatim piatu warga Kelurahan Sogaten yang ditawari bergabung sebagai tenaga upahan di Satpol PP Kota Madiun. Tidak sekali ini saja, Pemkot Madiun sebelumnya sudah merekrut sekitar 46 anak yatim dan yatim piatu untuk bekerja di pemerintahan.

‘’Mereka yang sudah lulus SMA dan tidak melanjutkan, kita tawari pekerjaan. Setiap tahun kana da ratusan yang pensiun dan belum ada penggatinya. Ya biar diisi anak-anak seperti ini lah,’’ pungkasnya sembari menyebut ada 166 anak yatim, piatu, dan yatim piatu korban Covid-19 dari hasil pendataan sementara. (Sumber Diskominfo/editor:Dibyo).
H. Maidi (pakai kaos).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait