SURABAYA, beritalima.com – Seiiring dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses informasi di dunia maya, membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak hentinya mengingatkan para pelajar di Surabaya agar semakin memfilter diri. Hal tersebut diungkapkan, saat memberikan pengarahan pada acara Kongres Pelajar Surabaya 2016 di Balai Pemuda, pagi tadi (24/10).
Di hadapan 605 ketua osis tingkat SMP,SMA/Sederjat , walikota menjelaskan bahwa tiang negara hari ini adalah pelajar. Jika negara ini adalah suatu bangunan, maka pelajar adalah salah satu pilar yang menyangga bangunan. Walikota menambahkan, jika bangsa lain ingin merusak suatu negara maka sasaran utama adalah para pelajar.
“Semua orang di dunia ini tahu pentingnya generasi pelajar, apapun akan saya lakukan untuk melindungi kalian (pelajar). Tugas kalian sekarang hanya perlu belajar, dengan pengetahuan kalian akan bisa memfilter masuknya budaya asing mulai dari narkotika hingga sosial media,” tegas Walikota.
Sosial media sempat menjadi perhatian Risma (sapaan akrab walikota), pasalnya di era sekarang pelajar lebih suka menghabiskan waktu untuk bermain sosial media, dibanding belajar. Penggunaan sosial media yang tidak dibatasi, membuat waktu produktif pelajar menjadi berkurang.
“Mulai sekarang, coba hitung berapa jam kalian habiskan untuk bermain game atau mengakses sosial media, dibanding banyak waktu kalian belajar. Bukannya tidak boleh, saya sendiri juga kadang bermain SIM City. Namun, kalian wajib membatasi,” tegas walikota.
Pemkot Buka Pos Curhat 24 Jam
Walikota mengingatkan, jika para pelajar memiliki masalah di lingkungan sekolah dan rumah. Maka Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan solusi berupa pos curhat (curahan hati) yang online selama 24 jam. Hal tesebut guna mencegah para pelajar tersesat saat mencari solusi atas masalah.
“Jika kalian ada masalah, kami (pemkot) membuka celah bagi kalian untuk menceritakan, nanti kami akan memberikan solusi hingga tuntas. Jika cerita ke orang lain, kami khawatir kalian malah disesatkan, diajak mencari jalan pintas melalui narkoba dan minum-minuman keras,” tegas walikota.
Hotline Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak di nomor 0811 334 5303 – 0822 324 21000 dapat dihubungi 24 jam dan bebas pulsa. Hotline ini tak hanya tersambung dengan dinas terkait, namun juga terkoneksi dengan psikolog serta kepolisian.
Nur Hidayah, siswi SMK Taman Siswa merasa hotline seperti ini sangat membantu. Pasalnya terkadang siswa takut ketika ingin bercerita tentang masalah pribadi, ataupun yang terjadi di lingkungan sekolahnya. Namun, walikota menegaskan bahwa nanti kerahasiaan pelapor akan sangat dijaga. “Contoh teman yang baik adalah, teman yang membantu. Jika kalian ingin membantu teman kalian keluar dari jurang kenakalan remaja, maka ini adalah cara terbaik,” imbuh Walikota.
Walikota juga menjamin akan memberikan rehabilitasi bagi siswa yang masih di dalam usia anak-anak jika memang tertangkap menggunakan obat-obatan terlarang. Walikota berharap, dengan tindakan cepat maka kemungkinan sembuh akan sangat tinggi.
“Kalian semua adalah orang-orang terpilih, tidak semua orang bisa datang di forum seperti ini. Saya berharap informasi seperti ini bisa sampai ke teman dan guru kalian. Jika kalian memang teman yang baik, ketika ada teman yang terkena masalah, maka kalian ada di sana,” imbuh walikota.