MADIUN, beritalima.com– Satu tahun duet kepemimpinan Presiden Joko Widodo-
Wakil Presiden Ma’ruf Amin, jatuh pada (20/10) kemarin.
Momen ini dijadikan beberapa elemen masyarakat, melakukan aksi unjukrasa terkait undang undang Cipta Kerja, di berbagai kota. Namun tidak demikian halnya di Kota Madiun, Jawa Timur,
Masyarakat Kota Madiun, termasuk buruh, tidak ada yang melakukan aksi unjukrasa. Mereka memilih menyampaikan aspirasi secara intelektual melalui surat.
Untuk itu,Walikota Madiun, H. Maidi, mengapresiasi warganya yang tidak ikut ikutan unjukrasa. Apalagi turut melakukan unjuksasa ke luar kota.
“Saya apresiasi, Kota Madiun kondusif, tidak ada demo. Penyaluran aspirasi tidak harus dengan demo. Bisa disampaikan secara intelektual, melalui surat,” kata H, Maidi, saat menjadi narasumber kegiatan Koordinasi dan Kerjasama Dengan Lembaga dan Instansi Lain Dalam Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum di Kecamatan Kartoharjo, Rabu 21 Oktober 2020.
Menurutnya lagi, seandainya ada warga Kota Madiun ada yang ikut demo di luar kota, juga akan membuat malu nama Kota Madiun. Apalagi, jika sampai tidak tahu apa yang menjadi aspirasi atau sekedar ikut ikutan.
“Jangankan (seandainya) ikut ikutan merusak, kalau sampai gambarnya masuk berita saat ikut demo di luar kota, kita yang malu. Termasuk saya sebagai walikota,” tambahnya.
Untuk itu, walikota kembali berpesan, jika warga ingin menyampaikan aspirasi ke Pemerintah Pusat, lebih baik dilakukan melalui surat.
“Silahkan pakai surat, Pemkot siap memfasilitasi. Pemkot juga terbuka melakukan dialog,” pungkasnya. (Dibyo).
H. Maidi (atas).