SURABAYA, beritalima.com- Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur cukup bagus. Hal tersebut tak terlepas dari peran pemerintah daerah di bawahnya. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi tersebut. Salah satunya, melalui Seminar Nasional Investasi di Ballroom Grand City Surabaya, Kamis 12 September 2019.
Walikota Madiun, H. Maidi, turut hadir demi peningkatan perekonomian di kota yang dipimpinnya.
Berbagai hal terkait peningkatan ekonomi mengemuka dalam seminar yang dibuka Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestiando Dardak.
Salah satunya, terkait penguatan investasi dan potensi yang mengemuka di Jawa Timur. Menurutnya, Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar bagi para investor. Khususnya, dibidang manufaktur.
‘’Ekonomi di Jawa Timur mencapai Rp 2 ribu triliun lebih. 30 persennya atau sekitar Rp 600 triliun merupakan manufaktur. Ini tentu potensi yang sangat besar,’’ kata Emil.
Menariknya, tembakau dan makanan menjadi penyokong utama industri manufaktur tersebut. Perputaran uang dalam industri makanan di Jawa Timur mencapai Rp 200 triliun. Sedang, tembakau sekitar Rp 180 triliun. Hal tersebut tentu menjadi peluang sekaligus tantangan bagi investor.
‘’Sektor kimia dasar, farmasi, logam dasar, dan transportasi menjadi urutan di belakangnya. Ini juga menjadi salah satu peluang,’’ ungkapnya.
Selain itu, Jawa Timur juga didukung dengan transportasi yang baik. Sebagian besar wlayah-wilayahnya sudah terhubung dengan tol. Beberapa daerah juga tengah membangun bandara. Seperti Kediri. Selain itu, wilayah Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan) juga tengah disiapkan untuk jalur kereta barang. Hal tersebut tentu memberikan keuntungan tersendiri.
‘’Pertumbuhan ekonomi terbesar di tanah air masih dipegang Jakarta. Kedua baru Jawa Timur. Kita tidak boleh terlena. Perekonomian wajib hukumnya untuk terus ditingkatkan,’’ tegasnya.
Sementara itu Walikota Madiun, H. Maidi, mengatakan, Pemerintah Kota Madiun pastinya mendukung percepatan perekonomian di wilayah Jawa Timur. Pemkot juga terus melakukan terobosan untuk menggaet investor. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Kota Madiun cukup tinggi selama 2018 lalu. Mencapai 6,02 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan Provinsi Jawa Timur dan nasional.
Perdagangan dan jasa menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi di Kota Pendekar. Transportasi dan pergudangan tercatat yang tertinggi dengan pertumbuhan mencapai 8,18 persen. Industri pengolahan berada di nomor kedua dengan 8,00 persen. Sedang, penyedian akomodasi dan makan minum penyumbang ketiga dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,47 persen.
‘’Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan hal penting. Apresiasi kepada Pemprov Jatim yang sudah menggelar seminar investasi ini demi peningkatan perekonomian bersama,’’ terang H. Maidi. (Kominfo).
H. Maidi (bawah tengah).