MADIUN, beritalima.com – Strategi penanganan pandemi Covid-19 di Kota Madiun, Jawa Timur, mendapat atensi dari berbagai pihak. Termasuk dari berbagai media cetak maupun elektronik dan online.
Berbagai program disampaikan kepada media, terutama terkait program PKL yang dilibatkan dalam membantu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Walikota Madiun, H. Maidi menjelaskan, PKL yang dilibatkan sesuai dengan jumlah RT yang ada. Dengan kondisi Kota Madiun terbagi dalam 3 kecamatan, 27 kelurahan dan 1.025 RT.
“Semua pasien isoman di RT tersebut bisa tercover. Pemkot Madiun memberikan paket bantuan bahan makanan sesuai dengan kebutuhan,” terang H. Maidi, Senin 26 Juli 2021.
Kebutuhan itu, lanjutnya, mengacu dari jumlah warga yang isoman dan warga biasa yang membutuhkan. Seperti tukang becak, pengambil sampah dan keperluan jual-beli PKL itu sendiri. Sementara itu, PKL diperbolehkan berdagang menggunakan paket bantuan tersebut tetapi diberikan kewajiban untuk menyediakan konsumsi bagi yang isoman dan warga kurang mampu.
“Saat ini Pemkot Madiun juga mendistribusikan masker dan vitamin kepada Ketua RT untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan,” tambahnya.
Tak hanya itu, terkait bantuan, ada 13.042 warga yang terdata dalam DTKS. Dari jumlah tersebut, sudah ter-cover sepenuhnya. Mulai dari PKH, BPNT pusat, BPNT daerah, BST, dan bantuan lain. Pemkot juga masih menyiapkan Posko Logistik 24 Jam dengan stok 7 ton beras dan 400 paket isoman berupa 4 kilogram beras, 2 kilogram gula, 1 liter minyak goreng, dan 2 bungkus mie instan. Belum bantuan-bantuan dari instansi dan perusahaan.
“Karenanya, saya memastikan tidak ada warga Kota Madiun yang kesulitan makan. Saya jaminannya,” tandasnya. (Sumber Diskominfo/editor: Dibyo).
H. Maidi (tengah)/dok beritalima.com