Walikota Madiun Tekankan Enam Pilar Karakter Dalam Berkehidupan

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Era Revolusi Industri 4.0 memberikan peluang dan tantangan yang berbeda dengan masa sebelumnya. Era ini ditandai dengan penggunaan teknologi internet secara masif diseluruh dimensi kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan. Maka dari itu, dibutuhkan prinsip-prinsip hidup yang harus dijadikan sebagai landasan dalam berkehidupan. Salah satunya adalah kejujuran.

Hal di atas seperti yang dikatan Walikota Madiun, H. Maidi, dalam Seminar Nasional yang mengusung tema pendidikan karakter bangsa di era 4.0. di Wisma Haji Kota Madiun, Sabtu 16 November 2019.

Dalam kesempatan tersebut, walikota juga menekankan pentingnya penerapan enam pilar karakter dalam berkehidupan sebagai pembentuk karakter anak. Enam pilar tersebut diantaranya adalah kejujuran, keadilan, dan kebersamaan.

Menurutnya, ketika generasi penerus memiliki dan meneladani prinsip-prinsip di atas, maka karakter yang ada dalam diri anak-anak akan kuat dan tidak mudah terbawa arus perkembangan zaman. Khususnya di zaman serba instan, dimana informasi dapat diterima dengan cepat lewat perkembangam teknologi, tanpa tahu keabsahan informasi tersebut.

“Antara berita negatif dan positif sekarang ini sama-sama imbang. Maka kita harus pandai-pandai memilah . Tatkala enam pilar kita terapkan dan dijiwai oleh anak-anak, maka mereka tak mudah terbawa arus ke hal-hal negatif,” kata H. Maidi.

Ia berharap, para pendidik yang hadir sebagai peserta seminar mampu mentransfer informasi yang didapat kepada siswa, sekaligus membantu untuk menerapkan hal baik tersebut kepada anak didiknya.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota tak hanya memaparkan mengenai kiat sukses pendidikan karakter di era revolusi industri. Lebih dari itu, ia juga menjabarkan visi-misi MaDa yang tertuang dalam Panca Karya. Yakni, Madiun Kota Pintar, Madiun Kota Melayani, Madiun Kota Membangun, Madiun Kota Peduli, dan Madiun Kota Terbuka.

Walikota juga menjelaskan berbagai program di dalam masing-masing karya tersebut. Seperti program laptop gratis bagi pelajar yang tertuang dalam Madiun Kota Pintar.

‘’Masyarakat Kota Madiun harus pintar. Masyarakat kita yang hanya 210 ribu ini diapit 4 juta lebih penduduk di lima kabupaten. Masyarakat kita yang sedikit ini harus pintar agar yang 4 juta ini datang dan belanja ke Kota Madiun,’’ tandasnya.

Pintar, paparnya, bukan hanya kepada masyarakatnya. Namun, juga aparatur. Walikota juga berencana memberikan beasiswa namun wajib mengabdi untuk Kota Madiun menggantikan mereka yang telah pensiun. Misalnya, beasiswa untuk pendidikan dokter yang harus bekerja di Kota Madiun setelah lulus nanti.

‘’Jadi kalau ada empat guru pensiun, empat tahun sebelumnya ada beasiswa untuk pendidikan guru. Kami ingin program beasiswa ini sudah langsung menggantikan mereka yang pensiun saat lulus,’’ imbuhnya.

Walikota kembali berharap peran serta masyarakat dalam setiap program tersebut. Baik dalam pengawasan hingga evaluasi. Sehingga tiga tahun kedepan, Kota Madiun dapat menjadi jujugan dan mendapat perhatian di mata dunia. (Diskominfo. Editor: Astono).

H. Maidi (kiri atas).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *