Berdasar pantauan di lapangan, animo masyarakat sangat tinggi. Sebelum pukul 08.00, warga sudah memadati sisi jalan mulai dari titik start di Jl Pahlawan hingga finish di Taman Surya, Minggu (22/5). Tingginya minat warga menyaksikan parade budaya dan pawai bunga juga tak lepas dari keputusan Pemkot mengubah waktu pelaksanaan dari siang hari menjadi pagi hari. “Ini adalah tahun kedua parade dimulai pagi hari. Sebelum 2015, parade dilaksanakan siang hari sehingga mungkin kurang nyaman bagi peserta dan penonton,” kata Wiwiek Widayati, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya.
Janji Pemkot menyajikan parade budaya dan pawai bunga yang lebih ‘berwarna’ juga ditepati. Sebanyak 72 peserta parade tampil maksimal dan mampu memukau penonton. Dari jumlah tersebut, 40 berupa mobil hias, 24 peserta atraksi budaya dan 8 peserta drumband. Tak hanya dari Surabaya, parade budaya dan pawai bunga juga dimeriahkan oleh peserta dari Kabupaten Klaten, Kabupaten Kediri, Kabupaten Madiun, Kota Kediri, dan Kota Makassar. Tak ketinggalan, komunitas masyarakat Papua, Tionghoa dan India juga turut ambil bagian dalam event spesial ini.
Sementara itu, demam film superhero yang booming beberapa hari terakhir tampaknya mengilhami sekumpulan anak muda Surabaya. Mereka tampil dengan kostum superhero seperti Superman, Batman, Captain America, Ironman dan Thor.
Keragaman tampilan parade budaya dan pawai bunga mampu memuaskan masyarakat yang sudah sejak pagi memadati rute pawai. Seperti halnya Nur Ismail yang jauh-jauh datang dari Madiun bersama keluarganya. Dia mengaku mendengar kabar dari media tentang parade budaya dan pawai bunga.
“Kebetulan saya sudah sejak Jumat berada di Surabaya menjenguk sanak-saudara. Sebelum kembali ke Madiun, kami memutuskan untuk menyempatkan diri menyaksikan parade budaya dan pawai bunga. Kami sekeluarga sangat terhibur. Semoga tahun depan kami dapat menyaksikan acara ini lagi,” ujarnya.
Walikota Tri Rismaharini, dalam sambutannya mengatakan, momen HJKS ke-723 hendaknya dimanfaatkan warga Surabaya untuk unjuk gigi di kancah global. Untuk itu, kerja keras sangat dibutuhkan agar warga Surabaya menjadi lebih sejahtera dan mampu berkembang dari segi ekonomi.
Walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu juga mengajak warga Surabaya bersiap menjadi tuan rumah yang baik. Pasalnya, pada 25-27 Juli mendatang, Surabaya akan menjadi tuan rumah konferensi Prepcom 3 for UN Habitat III. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang dari 193 negara akan hadir dalam konferensi berskala internasional tersebut.