JAKARTA, Beeritalima.com– Warga Buton mendoakan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menjadi Presiden periode lima tahun ke depan lewat Prosesi Ratibu. LaNyalla melaksanakan Salat Jumat di Masjid Agung Kesultanan Buton, kompleks Benteng Kesultanan Buton, Kota Baubau, Jumat (18/6) siang.
Usai acara Salat Jumat, LaNyalla bersama rombongan tidak beranjak dari areal masjid. LaNyalla didampingi senator asal Sultra Amirul Tamim dan Andi Nirwana, serta Ketua Komite III Sylvina Murni mengikuti prosesi Ratibu atau dzikiran yang merupakan prosesi pembacaan doa dilakukan Syara Kidina atau Syara Agama Kesultanan, perangkat Masjid Agung Kesultanan Buton.
Doa ini biasanya diminta masyarakat yang hendak punya hajat maupun cita-cita lain agar terkabul. LaNyalla meminta didoakan agar bisa menjadi Presiden. Dalam alurnya LaNyalla harus memberikan pesan dan pasali atau tanda terimakasih yang disampaikan kepada Tungguna Ganda atau Marbot Masjid.
Tungguna yang bertugas menyerahkan pesan kepada perangkat Masjid untuk dipanjatkan doa. Perangkat berdoa dalam prosesi Ratibu 4 khatib, 12 moji atau bilal (pengumandang adzan), 1 Lakina Agama (dahulu disebut Menteri Agama) dan 1 Imam Masjid. Doa dipanjatkan selain Bahasa Arab juga Bahasa Buton. Prosesi Ratibu dilakukan sekitar setengah jam.
Untuk diketahui, perangkat Masjid Agung Kesultanan Buton mempunyai jalur keturunan Kesultanan Buton. Khatib, Imam dan Lakina Agama dijabat kaum dari bangsawan kerajaan. Sedangkan 12 Bilal dijabat walaka atau wakil dari masing-masing distrik atau kampung. LaNyalla mengikuti prosesi dengan khusyuk.
Usai didoakan, LaNyalla menuju ke Batu Popaua yang ada di sisi depan sebelah kiri Masjid. Batu Popaua merupakan batu alam berbentuk memanjang dengan lubang di tengahnya dan disakralkan karena dijadikan tempat pengambilan sumpah para raja maupun Sultan.
LaNyalla yang didampingi Walikota Baubau AS Tamrin sempat menjejakkan kakinya di batu tersebut. Filosofinya sebagai seorang pemimpin harus mempunyai sifat adil dan bisa berdiri di pihak manapun. (akhir)