Warga Dikejutkan Penemuan Mayat Mengapung

  • Whatsapp

LAMONGAN, beritalima.com – Warga masyarakat Desa Wedoro Kecamatan Glagah Lamongan dikejutkan oleh penemuan mayat yang mengapung ditambaknya desa setempat dalam keadaan sudah tak bernyawa. Teridentifikasi bernama Munajib (64), ia ditemukan oleh Kudori (45) waktu menggembalakan kambingnya dan korban ternyata masih tetangganya sendiri.

Dari informasi yang dihimpun oleh beritalima.com, korban Munajib pada hari Selasa 15 desember 2020 seperti biasanya sekira pukul 06.00 WIB berangkat ke tambaknya yang berjarak kurang lebih 1 kilo meter dari rumahnya. Saat itu saksi Kudori pada sekitar pukul 15.00 WIB yang sedang mencari kambingnya yang dia gembalakan di pematang tambak dikejutkan ada mayat mengapung, ketika didekati ternyata tetangganya sendiri.

“Dijelaskannya, “Saat saya sedang mencari kambing dan melewati tambak milik korban, Saya mengetahui korban sudah mengapung ditambaknya dalam posisi tengkurap dan sudah meninggal dunia,” terang Kudori.

Saat mengetahui kejadian tersebut, spontan saksi berlari-lari terkepoh-kepo memberitahukan kepada keluarga korban Mashuri. Selanjutnya, bersama warga sekitar kemudian mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa ke rumah korban. Kejadian tersebut kemudian di laporkan ke Kepala Desa Wedoro dan diteruskan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Glagah.

Terkait kejadian ini Kapolsek Glagah AKP. Khosim mengungkapkan, “Korban ditemukan pertama kali oleh saksi Kudori yang saat itu sedang mencari kambingnya yang dia gembalakan disekitar tempat kejadian. “Saksi mengetahui korban mengapung di tambak miliknya sendiri. Kedalamannya tambak 2 meter dengan kedalaman air 1 meter dan luas tambak 5000 meter persegi,” ungkapnya pada Kamis (17/12/2020)

Lanjutnya, dari hasil pemeriksaan korban sudah meninggal dunia dan tidak terdapat luka di tubuh korban. Sekujur tubuh sudah membiru lidah menjulur serta perut sudah membesar. “Dari keterangan pihak keluarga korban keberatan bila dilakukan otopsi, maka pihak kelurga membuat surat pernyataan tidak menuntut dan tidak bersedia kalau korban diotopsi.

Ditambahkan oleh AKP. Khosim, dari keterangan pihak keluarga, korban memang memiliki riwayat penyakit hipertensi (darah tinggi), asam urat dan kolesterol serta sering pusing.kelebihan berat badan (obesitas) yakni 100 kg, dan setiap harinya korban sudah susah jalan karena berat badannya,” pungkasnya. (Iful).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait