WONOSOBO, beritalima.com | Sebelum dilaksanakan pembentukkan panitia zakat fitrah, pengurus masjid Asmalaqob Munfisi dusun Siyono desa Bojasari kecamatan Kertek melaksanakan bintek zakat fitrah dengan nara sumber dari KUA Kertek. Bintek diiukuti seluruh warga dusun ini dan dilaksanakan di serambi masjid pada Sabtu (18/5).
Dijelaskan Ust. Ahmad Fauzi dalam pembentukan panitia harus benar benar selektif, netral mau bekerja sesuai aturan yang ada, menjadi panitia zakat fitrah sangat mudah tapi secara individu mempunyai tanggung jawab yang besar.
Panitia dan amil sangat berbeda pasalnya panitia ada pembentukan dan pembubaran sedangkan amil adalah lembaga pelaksana yang resmi dibentuk oleh pemerintah seperti badan amil zakat nasional (Baznas) yang di SK-kan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Panitia sebagai tenaga kerja yang harus dibayar dari donatur maupun uang khas masjid dan tidak diperbolehkan mendapat jatah dari zakat fitrah tersebut.
“Ada 8 asngaf yang mendapatkan zakat fitrah seperti fakir, miskin, bi sabilillah, ghorim, ibnu sabil, mualaf, rikob/budak dan amil, dalam pembagian harus benar benar jeli, teliti dan tepat kepada yang berhak menerimanya.” Tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan dalam berzakat hukumnya wajib dan disarankan memakai beras yang bagus yang setiap hari dikusumsi dengan ketentuan 2,5 kg – 2,7 kg, seperti yang dilakukan sebagian besar ulama, adapun berzakat dengan menggunakan uang sejumlah dari harga beras 3,8 kg.
“Selain zakat fitrah ada zakat mal yang harus dilakukan oleh pengusaha diambil dari keuntungan usahanya 2,5% yang dikumpulkan selama 1 tahun, lain dari usaha petani diambil dari ketika panen padi sejumlah 1.350 kg, sedangkan beras sejumlah 753 kg.” Terang Ahmad Fauzan
Sementara takmir masjid mengungkapakan berterima kasih kepada Ust. Ahmad Fauzan yang sudah memberi pemahaman dan menjelaskan tentang tata cara zakat fitrah yan baik.
“Semoga hal ini akan bermanfaat bagi panitia dan masyarakat umumnya dan menambah ilmu buat kita semua, sehingga akan bisa lebih baik lagi dalam menjalankan zakat fitrah nanti sebelum hari raya idul fitri.” Pungkas Nurohmat (Budi)
