Jakarta, Beritalima.com-
“Ya memang kami sekarang masak, makan, tidur, mandi, dan lainnya di perahu. Saya tidak keberatan di sebut itu (manusia perahu) memang itu kenyataan nasib saya dan keluarga,” kata Ahmad Jamal, 63 tahun, pemilik perahu dengan panjang 12 meter dan ditempati 2 KK, 8 jiwa.Sabtu (30/4/2016).
Lain halnya dengan Muhammad Jamiad, 22, warga eks Jalan Pasar Ikan Kampung aquarium RT 01/RW 04 Penjaringan dirinya bersama beberapa warga lainnya lebih memilih meratakan puing-puing bangunan untuk mendirikan 2 unit tenda darurat bantuan TNI AL agar dapat tidur, baginya hal itu lebih baik.
“Tenda bantuan dari TNI AL, jumlahnya 2 unit. Satu tenda bisa untuk tidur kurang lebih 30 orang. Saya juga semalam tidur ditenda. Lampu sudah ada cuma sekarang ini yang sedang kami rasakan kesulitan air bersih. Sebelum bongkaran pasar ikan air bersih sudah tidak mengalir lagi,”Aku pria korban gusuran eks Pasar Ikan. (Edi)