Warga Keluhkan Raskin Hancur Dan Bau Apek Masih Didistribusikan

  • Whatsapp

BONDOWOSO, beritalima.com – Beras untuk masyarakat miskin yang didistribusikan oleh Subdrive Bulog Bondowoso mendapat komplin dari masyarakat, salah satunya dari sejumlah warga Desa Jeruk sok sok Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso. Pasalnya masih ada Beras Miskin yang diterimanya sudah berbau apek dan warnanya berubah kekuning – kuningan dan sudah tidak layak konsumsi masih didistribusikan ke masyarat, hal inilah yang sangat disesalkan oleh warga setempat.

Menurut salah satu warga yang menerima jatah beras miskin tersebut, bahwa beras yang diberikan terhadap masyarakat saat ini kwalitasnya yang paling jelek dan tidak layak konsumsi.

“Berasnya tidak bersih masih ada sisa kulit gabah, warna beras yang tidak serupa ada yang berwarna kecoklatan dan agak kekuningan-kuningan ditambah berasnya yang hancur banyak menirnya dan baunya yang tidak enak,” tutur Nasifah salah satu penerima raskin yang ada di RT3/RW1 Dusun Kerajan.

Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa kondisi beras seperti tidak layak untuk dikonsumsi tapi mau bagaimana lagi pihaknya tidak memiliki uang membeli beras yang lebih baik dan harus tetap diterima oleh warga.

“Harapan kami kejadian ini tidak terulang lagi kedepannya, semoga saja untuk bulan berikutnya Beras Miskin yang didistribusikan terhadap warga kwalitasnya lebih baik dari ini,” harapnya.

Sementara itu Wakasub Bulog Bondowoso Topan saat hendak dikonfirmasi dikantornya dirinya tidak ada ditempat, akan tetapi saat dihubungi melalui medsos Washapnya yang bersangkutan mengatakan lagi ada rapat di kabupaten Tetangga yaitu Situbondo.

“Kemarin Kepala Gudang dan satker sudah ke lokasi bertemu dan kades dan babinsa, Alhamdulillah tidak ada komplain dari masyarakat,” ujarnya melalui pesan Washapnya.

Dilain pihak Kasun Kerajan Sulam melalui telfon selulernya mengatakan bahwa pihak desa sudah bertemu dengan Pihak Bulog di kantor desa jeruk Soksok untuk membahas terkait kwalitas Beras Miskin yang dikomplain warga. Namun karena tidak mau ruwet akhirnya disepakati untuk tidak dikembalikan lagi.

“Karena beras sudah terlanjur diberikan kepada warga jadi pihak desa tidak minta dikembalikan lagi ke Bulog, namun pihak desa meminta agar untuk kedepannya kwalitas lebih layak konsumsi,” jelasnya. (RS)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *