beritalima.com – Ratusan warga Kampung Asiki Distrik Jair Kab. Bovendigoel Senin pagi (10/9/18) telah berdiri di pinggir-pinggir jalan untuk menyaksikan kirab perpisahan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 323 Kostrad. Para Prajurit Satgas 323 Kostrad berjalan perlahan diiringi puisi perpisahan yang terdengar dari pengeras suara.
Tanpa ada yang memerintahkan, puluhan warga Prabu atas lokasi pemukiman yang terdekat dengan Pos Kotis Satgas 323 Kostrad ikut mengiringi dan mengantar para prajurit TNI yang telah bertugas selama 9 bulan menuju kendaraan yang terparkir di Lapangan sepakbola Asiki. Kegiatan kirab ini diawali dengan doa bersama di Pos Komando Taktis Satgas menyusuri jalan Asiki hingga finish di lapangan sepakbola Asiki.
Sepanjang jalan, masyarakat melambaikan tangan mengucapkan selamat jalan bahkan hingga turun ke jalan hanya untuk sekedar menyalami dan berfoto dengan para prajurit 323 Kostrad. Menjelang tiba di lapangan, rombongan kirab disambut oleh drumband Yayasan Islam Nurush Shobah yang selama ini menjadi binaan Satgas 323 Kostrad.
Kegiatan dilanjutkan dengan apel pemberangkatan yang diambil oleh Kepala Distrik Jair Bapak Yustisianus Wiwaron, S. STP. secara simbolis melepas keberangkatan prajurit Satgas 323 Kostrad, Kadistrik mengalungkan kalung adat kepada Komandan Kompi Markas Satgas 323 Lettu Inf Sumarna.
Dalam amanatnya, Yustisianus mengatakan “Secara resmi saya mewakili seluruh warga Distrik Jair mengucapkan terimakasih atas segala kerjasama, pengabdian, dan dedikasi Satgas 323 yang tanpa pamrih membantu program pembangunan di wilayah kami.”
“Kali ini kami merasa berat untuk mengucapkan selamat jalan kepada Satgas TNI, kenangan pengabdian selama ini terlalu mendalam terpahat di hati warga Asiki”, tapi ini harus tetap terjadi kami warga Distrik Jair mendoakan Tuhan membalas semua pengabdian yang telah dilakukan dan semoga selamat sampai di asrama bertemu keluarga tercinta”, ungkapnya mengakhiri sambutan.
Carolina salah seorang siswa SD Inpres Asiki hingga tak mampu mengucapkan satu kata pun hanya isak tangis yang keluar dari mulut kecilnya. Terasa romantis saat salah seorang prajurit menghapus air mata yang turun dari mata Carolina. Seperti tidak ingin ditinggal pergi, mereka memeluk anggota Satgas yang dianggap seperti kakak kandungnya sendiri.