Simposium Nasional KAHMI Ketua MPR RI : Tingkat Kesenjangan Di Indonesia Masih Tinggi

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Simposium KAHMI yang bertemakan Memajukan Potensi Ekonomi Umat, yang membahas untuk Mengatasi Kesenjangan dan Revitalisasi Peran Emonomi Kerakyatan. Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengambil catatan Badan Pusat Statistik, mengenai rasio antara masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan semakin melebar dari 0,320 pada September 2017 menjadi 0,324 pada Maret 2018.
“Angka ini berbanding terbalik dengan tingkat kemiskinan yang bisa dikurangi pemerintah pada periode yang sama, dimana tingkat kemiskinan turun ke level 9,82 persen atau setara 25,95 juta orang. Angka ini turun dibandingkan posisi Maret 2017 sebanyak 27,77 juta orang atau 10,64 persen,” jelasnya, Rabu (12/9/2018) saat pembukaan Simposium Nasional KAHMI, di Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Zulkifli Hasan mengatakan, kesenjangan ekonomi di dalam negeri yang dibiarkan dan tidak diperhatikan akan menimbulkan kondisi yang membahayakan. Kesenjangan menurutnya, bila tidak diperhatikan akan membahayakan, seperti jerami kering yang dibiarkan tidak dibakar.

Masih diungkapkan Zulhas, faktor utama penyebab tingginya kesenjangan di Indonesia adalah karena pendidikan dan upah rendah, karena dilihat level tingkat pendidikannya rendah, upah tenaga kerjanya juga murah. Selain daripada itu, ia pun memaparkan bahwa tingkat buta huruf di Indonesia masih tinggi sebesar 55,4 persen dibanding Vietnam sebesar 13,9 persen, dan OECD 20,1 persen. Selain itu, penguasaan matematika orang Indonesia berada di peringkat ke 62 di. dunia.

“Skornya orang berkulit kuning tinggi-tinggi, Indonesia peringkat ke 62,” lanjutnya. Sehingga, jika kondisi kesenjangan ini dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan sosial cost yang mahal. Di pedesaan petani turun upahnya, bangunan juga. Kalau kesenjangan ini terlalu dalam, ini yang bisa menimbulkan sosial cost yang mahal,” pungkasnya. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *