TANGERANG SELATAN, beritalima.com- Warga RT 002/11 Regency Melati Mas Jelupang Utara, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, berharap kepada PT. MTN konsorsium Jalan Tol Kunciran Serpong untuk membangun kembali tembok pembatas dan jalan warga yang terkena gusur.
Pasalnya, Tol JORR 2 Kunciran, dioperasikan oleh PT Marga Trans Nusantara (MTN), konsorsium yang dibentuk oleh Grup Astra dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Tol JORR 2 Kunciran Serpong itu diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo didampingi oleh Gubernur Banten Wahid Halim, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rahmi Diany.
Warga sekitar lokasi menyambut antusias dengan peresmian tol JORR 2 Kunciran Serpong karena diharapkan akan lebih mempermudah akses, mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan industri Jakarta Banten menjadi lebih hemat waktu, hemat biaya, efisien sekaligus terintegrasi.
Namun sampai detik Tol JORR 2 Kunciran Serpong diresmikan Jum’at, 6 Desember 2019 kemarin, masih ada hal yang mengganjal di hati warga Regency Melati Mas RT. 002/11 Regency Melati Mas, Jelupang Utara Tangerang Selatan. Karena pada saat pembangunan proyek Tol JORR 2 Kunciran Serpong terdapat beberapa rumah dan tanah warga yang tergusur dan telah memperoleh ganti rugi. Ada satu hal lain berupa pembongkaran fasum tembok pembatas kompleks perumahan oleh pihak PT. MTN konsorsium Tol JORR 2 Kunciran Serpong sepanjang 60 meter dengan tinggi 3 meter dan jalan warga di dalam komplek dengan saluran got terputus sampai saat Tol JORR 2 Kunciran Serpong belum dibangun permanen oleh PT. MTN konsorsium JORR 2 sebagaimana yang telah mereka janjikan di awal penggusuran.
Pengurus RT 002/11, Yusri Syarif, mewakili seluruh warga yang tinggal di komplek perumahan tersebut telah melayangkan surat himbauan dengan ditandatangani oleh Lurah setempat agar PT MTN segera menyelesaikan atau mencari solusi terkait hal itu dengan membangun kembali tembok pembatas komplek perumahan dan jalan warga dari bulan September 2019.
“Hingga detik ini belum ada follow up atau tindak lanjut yang pasti terkait hal tersebut. Masa batas komplek kami adalah dinding rumah warga, ujar Pak RT 002/11 Regency Melati Mas,” katanya.
Pintu gerbang tol Jelupang Utara sekitar 100 meter dari apartemen baru Amazana. Juga terhubung ke akses jalan komplek perumahan Regency Melati Mas maupun perumahan Griya Asri, Taman Pemakaman Umum Griya Asri saat ini maupun kedepannya pasti akan bertambah macet dan ramai. Secara ekonomi memberikan imbas yang positif. Untuk menghindari kecelakaan karena arus kendaraan masuk dan keluar pintu tol Jelupang Barat kedepannya pasti lebih meningkat alangkah baiknya dipikirkan membuat polisi tidur atau lampu merah hijau serta rambu lalu lintas di dekat lokasi jalan menuju pintu gerbang tol Jelupang Utara, Kunciran Serpong. Mengingat terdapat banyak sekolah dari SD, SMP, SMA di sekitar lokasi sehingga memberikan rasa nyaman dan aman untuk siswa-siswi yang berangkat dan pulang sekolah ujar beberapa warga kompleks.(lily).