Warga Torut “Bangkit” Tanam Hortikultura Cabe

  • Whatsapp

Laporan Wartawan Berita Lima : Gede Siwa

TORAJA UTARA,beritalima.com- Dinas Pertanian Kabupaten Toraja Utara turun langsung ke lokasi memantau serta mengevaluasi terkait program Pemerintah adanya program hortikultura, tanam cabe, tomat, sayur serta beberapa tanaman hortikultara lainnya.

Dalam kunjungan di sejumlah lokasi pada beberapa kelompok binaan Dinas Pertanian,geliat memotivasi warga tanam cabe cukup mendapat respon positif warga.Tapi masih ada pula kelompok tidak memiliki kesadaran, niat Pemerintah mengajak warga mengurangi budaya konsuntif menuju masyarakat produktif belum disambut baik.

Namun ada pula warga telah memiliki kesadaran, seperti hasil kunjungan tim dari Dinas Pertanian Torut saat meninjau langsung dilokasi kelompok tanam cabe, dari penuturan mereka, hasilnya dari tanam cabe program Pemerintah, hasil jual cabe dan sayuran cukup membatu mereka dalam menutupi biaya kebutuhan sehari-harinya, misal untuk beli gula,garam tidak harus merogoh kocek mereka sendiri.

Hari pertama evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Torut, Rabu, 11 Juli 2017 mengunjungi 4 Kecamatan, Kecamatan Sangalangi, Kesu, Buntao dan Buntao Rantebua.

Sebenarnya ungkap kelompok tanam cabe di Kecamatan Buntao, yang telah merasakan mamfaat tanam cabe dan sayur sendiri, jika saja warga memiliki kesadaran, kebutuhan sehari-hari dalam memenuhi konsumsi sendiri, mestinya tidah harus beli, jika warga kreatif bisa tanam sendiri dengan memamfaatkan lohan pekarangan yang ada.

Dari peninjauan langsung ke lokasi, hasil evaluasi program tersebut, dari 4 Kecamatan yang telah disisir oleh tim dari Dinas Pertanian Torut, terlihat tingkat kesadaran warga tanam cabe presentasenya mencapai 70 persen. Hanya saja kelompok tanam cabe tersebut perlu mendapat bimbingan dari penyuluh guna memberikan pengarahan-pengarahan agar tingkat keberasilan kelompok tanam cabe berjalan sukses.

Seperti ungkapan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Ir.Daud Pongsapan, M.Si,disela-sela kunjungannya di lokasi kelompok tanam cabe dan sayuran di Kecamatan Kesu, kelompok yang kordinir oleh Gereja Katolik cukup berasil, kelompok tersebut melibatkan anak-anak muda di Jemaat Gereja ini.

“Apresiasi kelompok ini patut kita memberikan dukungan,setelah kelompok ini memperlihatkan kesungguhannya mendukung program Pemerintah dengan bukti karya nyata.Dan mereka telah memperlihatkan hasil karyanya telah memanen hasil jerih payangnya,seperti sayur kangkung,tomat,cabe serta jenis sayuran lainnya,” jelas Daud kepada wartawan berita lima saat bersama-sama ke lokasi mengevaluasi program Pemerintah tanam cabe tersebut.

Daud kembali menilai beberapa kelompok terkesan kurang menanggapi dengan baik niat Pemerintah untuk mengurangi budaya ketergantungan dengan daerah lain. Malah Pemerintah begitu mendorong masyarakat dengan program tanan cabe dan sayuran ini, dengan memberikan bantuan serta memamfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Dinas,namun masih ada juga warga kurang merespon positip.

Hal ini membuat Kadis Pertanian harus bekerja keras merobah menset warga berpikir yang serba instan sehingga mereka cenderung memenuhi kebutuhannya bertumpu pada jualan pasar,seperti soal sayur mestinya tidak selamanya harus dari pasar. Dengan memamfaatkan lahan yang ada, kebutuhan cabe, tomat serta sayuran tidak selamanya harus dari pasar.(Gede Siwa).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *