SURABAYA – beritalima.com, Prosesi pemakaman jenazah Stevanus Mulyo Utomo alias Mulyono (58), menuju peristirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kembang Kuning dihadiri keluarga besar dan puluhan wartawan. Sabtu (16/5/2020) sore.
Stevanus Mulyo Utomo alias Mulyono (58), adalah wartawan senior peliputan di bidang hukum, Pengadilan Negeri Surabaya yang meninggal dunia pada Sabtu pagi pukul 10.00 WIB karena sakit. Dia meninggal dunia di rumahnya Jalan Dukuh Kupang Timur 12A/42 Surabaya. Sabtu (16/5/2020).
Dimata Nyuciek Asih alias Uciek, ketua wartawan Pokja Hukum (Wankum) Surabaya, amarhum dikenal konsisten menulis perkara-perkara Narkoba, dia juga punya solidaritas tinggi. Uciek juga menyatakan Wankum turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya dan merasa kehilangan atas wafatnya Stevanus Mulyo Utomo ini.
“Almarhum sangat konsisten dalam menulis perkara-perkara Narkoba. Dia juga punya solidaritas tinggi di organisasi wartawan hukum. Wankum menyatakan turut berdukacita atas wafatnya Pak Stevanus Mulyo Utomo,” kata Uciek di TPU Kembang Kuning usai pemakaman.
Sebelumnya, Mulyono, menurut Aris Komang, sesepuh wartawan hukum di Surabaya, merupakan sosok wartawan pekerja keras dan memiliki banyak pengalaman peliputan. Meskipun demikian, Mulyono juga dikenal sebagai sosok yang humoris.
“Dia lama sekali menjadi wartawan. Namun, setiap hari dia sangat aktif menulis. meskipun sangat aktif dalam pekerjaannya, dia masih sering melontarkan humor-humor,” kata Komang di rumah duka.
Sementara, Jentar Sitinjak, mewakili Persatuan Jurnalistik Indonesia (PJI) dalam sambutannya sebelum prosesi pemakaman mengatakan bahwa dirinya mengenal almarhum sudah lebih dari 10 tahun lamanya.
Menurut Jentar, selama berkarir sebagai wartawan dibidang hukum, Mulyono adalah wartawan yang jujur dalam artian menuliskan segala peristiwa yang dialami dan dilihat dengan apa adanya, tanpa sedikitpun menghakimi.
“Dia jujur dalam menulis, selamat jalan kawan pekerja pers. Tuhan sudah sediakan tempat bagi kamu di Surga,” katanya sebelum prosesi penutupan peti.
Menurut istri beliau, Mulyono menghembuskan nafas terakhir setelah jatuh dari kamar mandi rumahnya.
“Dia tidak sakit, memang dia punya riwayat penyakit jantung koroner, sudah lama tidak dilakukan cek up. Seminggu ini dia kalau habis mandi merasakan dadanya sesak,” kata istri mendiang Mulyono di rumah duka.
Diketahui, terakhir almarhum Stevanus Mulyo Utomo, berkarir sebagai wartawan media online Suara Publik Surabaya. Selamat Jalan Kawan. (Han)