Warumas Berbagi Semangat Menulis, Mahasiswa Unigoro Beri Sambutan Seperti Ini

  • Whatsapp

BOJONEGORO, beritalima.com|
Ingin menulis puisi tetapi tidak tahu harus mulai dari mana?

“Mulailah dari menulis kegiatan kita sehari-hari. Semacam buku harian!”

Pesan sederhana itu disampaikan Arieyoko, seniman yang juga jurnalis asal Bojonegoro ini di acara bincang buku antologi puisi ‘Kucinta Negeri Kutulis Puisi’ yang diadakan di Hall Suyitno Universitas Bojonegoro, Senin (21/11/2022).

Arieyoko menambahkan, dan ‘buku’ yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan tulisan itu adalah media sosial.

“Apa pun bentuk media sosialnya, bisa jadi tempat curahan tulisan kita,” tuturnya.

Menurut Ketua Komunitas Seni Etnik Bojonegoro ini, seni sastra termasuk seni yang tidak perlu modal banyak untuk mengekspresikannya.

“Beda dengan seni murni lainnya, seperti seni lukis, seni teater, seni tari, dan seni suara atau musik, seni sastra itu paling murah. Modalnya cuma sesobek kertas dan kita bisa menulis di atasnya,” urai Arieyoko.

Dan sekarang, mengekspresikan seni sastra makin mudah dengan hadirnya teknologi digital.

“Jadi mari manfaatkan media sosial ini sebaik-baiknya. Untuk mengungkapkan uneg-uneg kita dengan kata-kata yang indah,” imbuhnya.

Arieyoko berharap kegiatan menulis ini bisa jadi aktivitas rutin dalam keseharian mahasiswa.

“Seperti yang kami lakukan. Warumas yang rata-rata sudah ‘sepuh’ ini tak pernah berhenti berkarya, tak berhenti menulis, kami tetap produktif dengan inovasi-inovasi,” sambungnya.

Acara bincang buku antologi puisi ‘Kucinta Negeri Kutulis Puisi’ hasil kerja bareng antara komunitas Wartawan Usia Emas (Warumas) dan Universitas Bojonegoro ini mendapat sambutan positif dari kalangan mahasiswa.

Ini terlihat dari antusiasme mahasiswa yang hadir di acara tersebut. Sedikitnya 200 mahasiswa berbagai jurusan dari perguruan tinggi yang dikenal dengan nama Yellow Campus ini memadati Hall Suyitno. Para pejabat sivitas akademika Universitas Bojonegoro, termasuk Dr Arief Januwarso SSos MSi, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Dr Tri Astuti Handayani SH MM Mhum, Rektor Unigoro, serta para dekan pun mengikuti acara hingga akhir.

Mereka menyimak setiap paparan yang disampaikan narasumber. Selain Arieyoko tampil sebagai pembicara di acara tersebut adalah Aming Aminoedin.
Rombongan komunitas Warumas lainnya yang turut hadir adalah Kris Maryono, Ketua Warumas, Achmad Pramudito, dan Sasetya Wilutama.

“Kegiatan ini tepat sekali. Karena selain dapat meningkatkan kreativitas, juga bisa menumbuhkan percaya diri. Kemampuan menulis ini penting untuk mengembangkan karier. Apa pun bentuk kariernya nanti,” ucap Tri Astuti Handayani.

Wanita yang akrab disapa Nanin ini mengakui di perpustakaan kampus juga tersimpan buku-buku karya mahasiswa.

Sementara Arif Januwarso pun mengaku sangat terkesan dengan agenda yang diinisiasi Warumas tersebut. Arif bahkan menegaskan kegiatan itu perlu dibuat secara rutin di kesempatan lainnya.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” paparnya.

Suasana kian meriah ketika para tokoh Yellow Campus ini tampil membacakan puisi. Selain Nanin dan Arif Januwarso, Rupiarsih, Dekan Fisip ikut membacakan puisi dari buku ‘Kucinta Negeri Kutulis Puisi’.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait