PAMEKASAN, Beritalima.com – Dari 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan, Kecamatan Pakong terbanyak penderita difteri. Rabu (31/01)
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pamekasan, Ismail Bey.
“Paling banyak kasus difteri di temukan diwilayah Pakong,” tandasnya (30/01).
Ia menjelaskan, Difteri merupakan penyakit pernapasan berat yang disebabkan oleh toksin atau racun yang dikeluarkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria.
“Bakteri ini dapat menghasilkan toksin yang dapat merusak jaringan, dan apabila toksin ini menyebar dan masuk ke dalam darah serta kelenjar getah bening, akan menyebabkan infeksi di berbagai organ dan menyebabkan kegagalan organ,” jelasnya.
Ismail Bey menambahkan, Penyakit difteri ini termasuk penyakit berbahaya yang sifatnya mudah menular dan dapat berakibat fatal hingga berujung pada kematian. Pada umumnya menyerang balita dan anak-anak pada rentang usia 1-9 tahun.
“Namun beberapa kasus difteri juga bisa terjadi pada bayi, remaja, bahkan orang dewasa,” lanjutnya.
Untuk mencegah menularnya penyakit tersebut, Dinkes Kabupaten Pamekasan gencar melakukan sosialisasi serta berupaya agar masyarakat melakukan imunisasi.
“Di Jawa Timur sendiri termasuk Kabupaten Sampang dan kabupaten Bangkalan yang sudah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB), akan dilakukan imunisasi dalam rangka mencegah penyebaran penyakit difteri tersebut, Dan secara serentak digelar pada tanggal 5 Februari, dan bulan Juli, serta terakhir di bulan November,” ungkapnya.
Terak2hir, pihaknya menghimbau kepada masyarakat, agar anak yang berumur 1-19 tahun dilakukan imunisasi ulang, baik ke pos-pos pelayanan seperti, Polindes, Puskesmas, Rumah Sakit ataupun klinik terdekat.(zul/An).