MALANG, beritalimacom – Beberapa hari terakhir kondisi cuaca di wilayah Jawa Timur Khususnya Malang Raya sangat ekstrim, hal itu akibat dari kondisi atmosfer terkini yang mengakibatkan indikasi munculnya potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso Hartanto, Minggu (4/12), saat dikonfirmasi wartawan, mengatakan turunnya hujan yang disertai angin kencang dan kilat atau petir tidak hanya di wilayah Kabupaten Malang saja, Malang Raya.
“Berdsarkan laporan update atau peringatan dini cuaca yang dikeluarkan BMKG pusat, bahwa untuk tanggal 03-08 Desember 2016 ini potensi hujan sedang diserta kilat petir dan angin kencang,” ujarnya.
Hartanto mengungkapkan, sebagian wilayah masih belum memasuki musim kemarau, sehingga masih perlu diwaspadai adanya potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Sedangkan Potensi tersebut, bisa terjadi di daerah pegunungan/dataran tinggi dan wilayah Malang atau Jatim bagian selatan. Karena berdasarkan data curah hujan ekstrim (>50 milimeter (mm)/hari) terjadi di wilayah Malang Raya.
“Ini terjadi di sejumlah daerah di Malang Raya, seperti Kabupaten Malang Batu, Kota Malang, Kota Batu, serta wilayah bagian Timur, termasuk di wilayah Kabupaten Lumajang. Sehingga dengan adanya curah hujan yang cukup tinggi disertai angin kencang, secara otomatis akan menimbulkan dampak,” paparnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, DR. Yunus S. Swarinoto,M.Si, dalam siaran pers mengatakan, hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang tidak hanya menerjang wilayah Jawa Timur (Jatim) khususnya Malang Raya saja, tapi juga melanda daerah-daerah di Indonesia lainnya.
“Jika dilihat dari kondisi atmosfer terkini bisa berlangsung beberapa hari kedepan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, sebetulnya wilayah Jatim, seperti wilayah di Indonesia pada umumnya, berpotensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Jadi hampir seluruh wilayah Indonsesia memgalami hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Sehingga masyarakat dihimbau agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti genangan, banjir, tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang dan jalan licin.
Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir dihimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,5-3,0 meter di Laut Andaman, Perairan Utara Aceh, Samudera Hindia Barat Sumatera, Perairan Utara Kep. Natuna, Laut Cina Selatan, Perairan Selatan Jawa hingga P. Sumba, Laut Halmahera. [Gie]