Waspadalah Makanan Terlalu Asin Bisa Hipertensi

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Pada setiap tanggal 17 Mei kita memperingati “Hari Hipertensi sedunia” para klinisi akan mengali penyebab dari Hipertensi apadan bagaimana untuk mencegahnya Masih dalam suasana momentum Hari Hipertensi Sedunia, kali ini kami mengajak saudara bahas tentang seputaran Hipertensi lagi.Apa benar makanan terlalu asin menimbulkan Hipertensi? Dalam kehidupan kita sehari hari selalu teringat “Masakan kurang garam tak terasa lezat di lidah…

Pada sebagian orang, konsumsi sodium terlalu banyak akan menahan air di dalam darah sehiggga volume darah meningkat. Hal ini dapat menyebabkan output jantung meningkat sehingga memicu tekanan darah tinggi. Hal yang juga harus diingat, natrium atau sodium tidak hanya terdapat di garam atau makanan asin saja.Kesukaan pada makanan yang asin dan konsumsi garam berlebihan dipercaya dapat memicu tekanan darah tinggi alias hipertensi.anggapan ini sudah sejak lama dipercaya oleh masyarakat. Banyak yang berusaha mengurangi jumlah garam dalam masakan atau menghindari makanan yang asin demi menjaga kesehatannya.karena hipertensi dapat memicu sejumlah penyakit lainnya seperti jantung, stroke maupun ginjal.benarkah konsumsi garam berpengaruh pada risiko kita mengidap hipertensi?

Dari riset tentang Hipertensi menyatakan bahwa Indonesia memiliki penyakit Hipertensitertinggi di kawasa negara Asean karrena fakta dan realita yang terjadi bahwa masyarakat Indonesia merupakan salah satu negara yang mengkonsumsi garam tinggi dengan rata-rata 15g/hari sehingga cenderung menderita penyakit hipertensi.Kita ketahui bahwa penyakit hipertensi adalah penyakit yang diderita oleh hampir setiap negara dan ini merupakan problem bagi pemerintah. Efek samping dari pada hipertensi bisa menyebabkan stroke, kebutaan, impotensi dan sudden death.

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena hipertensi Prosentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010 dari WHO menyebutkan
40%negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 %
Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi sebanyak 46 % Sementara kawasan Amerika menempati posisi buncit dengan 35%.

Di kawasan Asia Tenggara, 36 % orang dewasa menderita hipertensi.Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi. Dr. Khancit Limpakarnjanarat perwakilan WHO untuk Indonesia berkata di Hari Kesehatan Sedunia di kantor Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, , pada 2011 WHO mencatat ada satu miliar orang yang terkena hipertensi.

Hipertensi Di Indonesia
Angka penderita hipertensi mencapai 32 % pada 2008 dengan kisaran usia di atas 25 tahun. Jumlah penderita pria mencapai 42,7 % sedangkan 39,2 % adalah wanita. Untuk pria maupun wanita terjadi peningkatan jumlah penderita, dari 18 % menjadi 31 % dan 16 % menjadi 29 % “Riset Kesehatan Dasar 2007 menyebutkan, propinsi dengan angka prevelansi paling tinggi ditempati Kepulauan Natuna dengan 53%

Hipertensi di kawasan Eropa rata-rata negara yang menderita hipertensi adalah sbb :
Croasia 37,5%, Ceko 39,1% Inggris 33,1%, Finlandia 51%, Perancis 37,7%, Jerman 55,3%,
Italia 37,7%, Polandia 29%, Romania 36,6%, Spanyol 45,1%, Swedia 38,4%. Secara global 26,4% -29,2%.

Data konsumsi garam untuk negara-negara Asia :
1.Indonesia : 15g/hari
2.China : 12g/hari
3.Thailand : 10,8 g/hari
4.Jepang : > 10 g/hari
5.Singapura : 8,3 g/hari
6.Malaysia : 6,4g/hari

Study tentang hubungan kadar garam dengan hipertensi :
Salah satu pusat pengendalian tekanan darah terletak pada organ ginjal yang terdiri dari sebuah sistem pengendalian tekanan darah disebut RAS (Renin Angiotensis Sistem) yang merupakan tempat pengendalian homostatik terhadap volume cairan tubuh keseimbangan elektrolit, tekanan darah dan fungsi neuronal dan endokrin serta kardiovaskular. Sebab itu RAS ini merupakan kunci utama untuk pengendalian tekanan darah.
Sebagaimana yang baru kita kupas edisi sebelumnya bahwa Salah satu obat yang paling bekerja pada sistem itu adalah dikenal dengan
1.ACE inhibitor (Angiotensin Converting Enzym)
2.ARB (Angiotensin Receptorblocker) antara lain Blopress Plus, Co Diovan, Micardis Plus, Co Aprovel dan Olmetec Plus.
Bila kadar elektrolit Natrium (garam) tinggi maka tidak bisa menghambat kerja system Angiotensin menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.

Study menyatakan hal ini dilakukan investigasi pada kelompok afrika American yang mempunyai tendensi konsumsi garam tinggi rata-rata menderita tekanan darah tinggi. Ada pepatah yang selalu berdengung di telinga kita “makanan tak asin tak enak terasa di lidah”. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengkonsumsi garam tinggi dengan rata-rata 15g/hari sehingga cenderung menderita penyakit hipertensi. Oleh sebab itu sangat dianjurkan menu makanan jangan terlalu asin karena berefek tekanan darah tinggi.
Sekilas info, semoga bermanfaat
RobertoNews 1431{24.5.22(07.30)}
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait